
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah mengajak Pemerintah Jerman untuk bermitra dengan Indonesia, demi mewujudkan transformasi digital di Tanah Air. Jokowi menjelaskan, Indonesia sendiri saat ini telah menyiapkan peta jalan “Making Indonesia 4.0” yang di dalamnya terdapat tiga hal utama.
“Yang pertama, di era industri 4.0 penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kebutuhan. Indonesia mempunyai bonus demografi yaitu pada 2030 jumlah usia produktif di Indonesia bisa tumbuh hingga dua kali lipat,” ujar Jokowi dalam acara pembukaan Hannover Messe 2021, seperti dikutip Bisnis.com dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/4/21).
Jokowi mengatakan penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan akan menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya tantangan big data, artificial intelligence, hingga internet of things. Kepala Negara pun mengklaim Jerman bisa mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset, dan penguatan universitas berbasis teknologi.
Jokowi melanjutkan, hal kedua yaitu menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri 4.0. Dia menganggap pembenahan iklim investasi memerlukan reformasi struktural, sehingga keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi salah satu solusinya.
Menurut Jokowi, beleid itu dibuat untuk mempermudah izin usaha hingga memberikan kepastian hukum bagi para investor dan pihak terkait lainnya.
“Sedangkan yang ketiga yakni investasi pada pembangunan hijau,” ucap Jokowi.
Lantas Jokowi menyatakan pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mendorong pembangunan hijau. Ia memaparkan, menurut World Economic Forum atau WEF, potensi ekonomi hijau atau pembangunan hijau sangat besar, yakni dengan peluang bisnis mencapai US$10,1 triliun.
“Peluang sebesar 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2030,” terang Jokowi.
Jokowi menilai Indonesia dan Jerman memiliki visi yang sama dalam bidang ekonomi hijau. Ia menegaskan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam untuk mendukung ekonomi hijau.
“Kanselir Merkel, kita harus bisa melompat jauh keluar dari krisis, pulih, dan tumbuh lebih kuat. Saya yakin Indonesia dan Jerman bisa bermitra untuk keluar dari pandemi ini sebagai pemenang,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.