TIKTAK.ID – Aktivis dan pengamat politik, Rocky Gerung menyatakan operasi untuk memuluskan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 saat ini masih berlangsung. Rocky menjelaskan, hal itu terbukti karena wacana tersebut kini masih terus digulirkan justru oleh lingkar terdekat kekuasaan.
Rocky melanjutkan, yang paling terbaru adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan yang mengklaim terdapat sebanyak 110 juta warga menyetujui Pemilu 2024 ditunda. Akan tetapi, kata Rocky, Luhut tidak pernah menyebut secara pasti dari mana data tersebut dia peroleh.
Rocky menilai Luhut justru mengalihkan topik dengan mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mengalami sejumlah kemajuan. Selain itu, Luhut juga sempat mengingtatkan kalau saat ini masih dalam kondisi pandemi.
Baca juga : Fadli Zon Sebut Nama Jokowi dan Farid Okbah Usai Dikaitkan dengan Kelompok Teroris HASI
“Saya sekarang tanya, mengapa Pak Jokowi harus turun? Kalau saya lihat ya, di bawah baik-baik saja. Saya boleh bener dan enggak bener yah, tapi kini sekarang kita di bawah (Jokowi) tenang-tenang kok,” ucap Luhut di Grand Hyatt, seperti dilansir Sindonews.com, Kamis (17/3/22).
Kemudian Rocky menganggap kalau apa yang disampaikan oleh Luhut termasuk sinyal wacana sekaligus gerakan penundaan Pemilu masih belum padam. Oleh sebab itu, dia mengingatkan masyarakat untuk waspada.
”Kita tetap harus hati-hati, karena meski Pak Luhut bilang Jokowi tidak menginginkan, tapi dia sendiri (Luhut) yang terus mengkampanyekan penundaan kan?” ungkap Rocky melalui video di saluran YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Jumat (18/3/22).
Baca juga : PKS Kukar Dukung Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke Kaltim
Rocky pun mengaku merasa aneh melihat Jokowi bersikap tenang seolah tidak ada sesuatu yang mengganggunya.
”Jadi orkestrasi (penundaan Pemilu) sekarang dipimpin oleh Pak Luhut. Jika presiden tidak setuju, harusnya sudah ditegur, bahkan direshuffle,” sambung mantan dosen Filsafat UI tersebut.
Namun, Rocky menyatakan yang terjadi justru Luhut tetap menjadi seorang menteri penting, malah mengklaim memiliki data masyarakat menginginkan Pemilu untuk ditunda.
Baca juga : ‘Politik Pangan’ Langka Ganjar Hadapi Minyak Goreng Langka
”Intinya Pak Luhut ngotot kalau perpanjangan itu masuk akal. Yang tidak masuk akal adalah percepatan, begitu logika Pak Luhut kan? Hal itu cara berpikir ajaib Pak Luhut sebagai orang dekat presiden,” tegas Rocky.