TIKTAK.ID – Jerman menuding Rusia sebagai dalang pembunuhan seorang pria yang terbunuh di taman Kleiner Tiergarten di Berlin pada Agustus tahun lalu. Penuntut Federal Jerman menuduh “lembaga Pemerintah Pusat Federasi Rusia” memerintahkan pembunuhan itu.
Jaksa mengumumkan pernyataan dakwaan pada Kamis (18/6/20). Terdakwanya adalah seorang warga Rusia bernama Vadim K atau juga dikenal sebagai Vadim S, seperti yang dilaporkan BBC.
Vadim disebut melaksanakan “perintah Pemerintah untuk membunuh”, demikian bunyinya, dengan harapan imbalan finansial atau karena berbagi keinginan untuk “membunuh lawan politik”.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa pada Agustus 2019 Vadim K terbang dari Moskow ke Paris, kemudian melanjutkan ke Warsawa, sebelum tiba di Berlin. Dia menggunakan paspor dengan nama Vadim S yang dikeluarkan oleh otoritas Rusia sebulan sebelumnya.
Pada 23 Agustus ia diduga muncul di belakang korban dengan sepeda dan melepaskan tembakan ke tubuhnya menggunakan pistol Glock 26 yang dilengkapi peredam. Ketika korban jatuh ke tanah, Vadim kembali melepaskan dua tembakan ke kepala korban dan membunuhnya.
Tak lama kemudian Vadim ditangkap dan telah ditahan sejak pra-persidangan.
Korban adalah Zelimkhan Khangoshvili. Dia menggunakan nama lain Tornike Kavtarashvili, dan merupakan warga negara Georgia berusia 40 tahun. Dia merupakan mantan komandan pemberontak Chechnya.
Tornike mencari suaka ke Jerman sejak 2016. Dia merupakan warga negara Georgia keturunan Chechnya.
Dia ikut berperang melawan Rusia sebagai pemimpin milisi Chechnya antara 2000 dan 2004. Dia juga mengumpulkan sekelompok relawan untuk mempertahankan wilayah Ossetia Selatan pada 2008 atas nama Pemerintah Georgia. Meskipun tidak ada perintah untuk melakukan itu.
“Pemerintah Rusia menggolongkan Tornike K sebagai teroris dan menuduhnya sebagai anggota asosiasi teroris ‘Imarah Kaukasia’.”
Rusia sebelumnya menyebut tuduhan keterlibatannya dalam kejahatan “sama sekali tidak berdasar” dan mengatakan Kremlin tidak ada hubungannya dengan kematian Tornike K.
Pada bulan Desember, Jerman mengusir dua diplomat Rusia karena mencurigai Kremlin terlibat dalam pembunuhan itu. Rusia merespons dengan mengusir dua diplomat Jerman.
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan kepada wartawan bahwa Duta Besar Rusia telah dipanggil untuk mengadakan pembicaraan, menambahkan bahwa Pemerintah Federal “secara eksplisit memiliki hak untuk mengambil tindakan lebih lanjut”.
Sementara Duta Besar Rusia di Berlin, Sergei Nechayev, mengatakan tuduhan jaksa itu “tidak didukung oleh fakta atau bukti”.
“Kami menganggap tuduhan yang dikeluarkan terhadap struktur negara Rusia sebagai tidak berdasar dan tidak ada bukti,” kata Nechayev dalam sebuah postingannya di halaman Facebook Kedutaan.
Dia menambahkan bahwa Moskow akan menanggapi lebih lanjut langkah yang diambil oleh Jerman.
Media membandingkan pembunuhan Khangoshvili dengan percobaan pembunuhan terhadap mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal dan putrinya di Inggris pada 2018.