Jajaki Kerja Sama dengan Demokrat, PDIP Siap Komunikasi Intens Pekan Depan
TIKTAK.ID – PDIP mengaku bakal menjalin komunikasi secara intensif dengan Partai Demokrat mulai pekan depan. Pembicaraan itu pun tak lepas dari penjajakan kerja sama di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menurut Politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus, sebenarnya selama ini komunikasi sudah terjalin, namun akan lebih dioptimalkan mulai pekan depan.
“Saya kira minggu depan akan ada pembicaraan yang intens. Harapan kita begitu [pertemuan formal], Demokrat kan perlu juga proses recovery, dan perlu berhitung segala macam. Kalau kita sih terbuka saja,” ungkap Deddy, seperti dilansir CNNIndonesia.com, pada Jumat (8/9/23).
Deddy menegaskan bahwa PDIP sangat terbuka untuk menerima Demokrat. Dia menilai berdasarkan komunikasi selama ini, tidak ada resistensi dari kedua belah pihak. Dia juga menganggap momen ini bisa dikatakan pas sebagai bentuk politik rekonsiliasi antara PDIP dan Demokrat.
Baca juga : Koreksi Pernyataan Yahya Staquf, Said Aqil: Tak Bisa Diingkari PKB Dilahirkan PBNU
Pernyataan tersebut sekaligus merespons Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief yang mempertanyakan apakah koalisi pendukung Ganjar Pranowo dan pendukung Prabowo Subianto mau menerima Demokrat.
“Kita harus sabar menunggu. Intinya saya melihat kedua belah pihak tak ada masalah untuk bisa membangun kerja sama politik,” ucap Deddy.
Deddy menjelaskan bahwa jika PDIP dan Demokrat bertemu, maka isi komunikasi mereka akan mengarah ke arah Pilpres 2024. Dia menyatakan berbeda dengan pertemuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Hutan Kota Plataran pada 18 Juni lalu.
Baca juga : Pengamat Ungkap Prabowo dan Ganjar Bakal Rugi Jika Tak Segera Umumkan Cawapres
Deddy memaparkan bahwa pertemuan Puan dan AHY kala itu hanya untuk mencairkan suasana, usai dua dekade berada di posisi berbeda. PDIP berada di pemerintahan, sedangkan Demokrat sebagai oposisi.
“Kalau komunikasi yang sekarang kan lebih melihat apakah mampu membangun kerja sama politik, dan tentu itu masih ada tahapan-tahapannya dong,” tutur Deddy.
Sekadar informasi, kini Partai Demokrat sudah mencabut dukungan dari Anies Baswedan dan memilih hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Demokrat menuding Anies Baswedan dan NasDem sudah mengkhianati piagam kerja sama dengan membangun kerja sama baru bersama PKB.
Baca juga : Mahfud MD Dukung Wacana Percepatan Pendaftaran Capres 2024
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sendiri telah dideklarasikan oleh NasDem dan PKB.