TIKTAK.ID – Penelitian Journal of Human Lactation menyatakan bahwa balita yang mengonsumsi kopi saat ini terus mengalami peningkatan. Bahkan, para balita dikabarkan sudah mulai meminum kopi sejak berusia 1 tahun.
Apa dampak yang terjadi jika si balita sering minum kopi?
Seperti diketahui, kopi merupakan minuman yang kaya antioksidan dengan banyak manfaat. Sebab, minuman ini bisa menambah energi, memberikan rasa bahagia, membantu membakar lemak, mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Akan tetapi, akan berbeda lagi ceritanya bila kopi tersebut diberikan kepada balita yang tengah tumbuh dan berkembang. Kendati tidak memiliki dampak yang terlalu berbahaya, namun kebiasaan minum kopi memiliki sejumlah efek negatif bagi balita yang perlu diketahui orang tua.
1. Membuat anak jadi hiperaktif dan susah tidur
Kandungan kafein dalam kopi akan membuat seseorang lebih aktif dan berenergi. Akan tetapi jika dikonsumsi oleh bayi, kafein akan berdampak buruk. Mulai dari perilaku hiperaktif, susah tidur, perubahan nafsu makan, dan mood berubah secara drastis.
2. Menyebabkan masalah gigi dan tulang
Sifat asam dalam kopi dapat mengikis lapisan email gigi, sehingga membuat gigi menjadi berlubang. Khususnya pada anak-anak yang lebih rentan mengalami masalah pada gigi. Hal ini karena lapisan email pada gigi anak-anak memerlukan waktu untuk mengeras.
Selain itu, balita yang sering mengonsumsi kopi juga berisiko kehilangan kalsium. Hal ini karena kafein dalam jumlah banyak bisa mengganggu penyerapan kalsium dan memicu pengeluaran kalsium dari tubuh. Sehingga, apabila penyerapan kalsium tergganggu, maka massa tulang juga akan berkurang.
3. Meningkatnya risiko obesitas
Sebenarnya, kopi rendah kalori. Namun, minuman ini kerap dijual dengan tambahan krim, sirup, dan saus karamel. Ketiga campuran ini memiliki banyak kandungan gula dan kalori. Asupan gula berlebih inilah yang menjadi faktor penyebab obesitas. Balita yang berusia 2 tahun dan sering minum kopi memiliki risiko 3 kali lebih besar mengalami obesitas ketika berusia 5-6 tahun.
4. Menyebabkan kecanduan
Kopi mengandung kafein, dan kafein sendiri adalah stimulan. Stimulan merupakan bahan atau senyawa yang bisa mempercepat pengiriman sinyal antara otak dan tubuh. Hal ini yang membuat penikmat kopi menjadi lebih waspada, aktif, percaya diri, dan berenergi.
Namun, kafein bersifat adiktif dan memicu kecanduan. Balita yang sering minum kopi akan berisiko mengalami kecanduan ketika usianya bertambah. Gejala kecanduan dari kafein di antaranya adalah sakit kepala, lesu, cemas, dan mudah marah.