TIKTAK.ID – Isu perombakan Kabinet atau reshuffle kini kembali muncul usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang para menterinya bicara soal penundaan Pemilu dan masa jabatan tiga periode. Merespons hal itu, sejumlah partai mengaku menyerahkan sepenuhnya reshuffle kepada Presiden Jokowi.
“Mengenai reshuffle, ya kita serahkan kepada Pak Jokowi saja,” ujar politikus Partai NasDem, Saan Mustopa, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (6/4/22), seperti dilansir Republika.co.id.
Menurut Saan, bukan kali ini saja Presiden Jokowi menegur menterinya. Dia pun menilai teguran itu tidak lepas dari kondisi nyata yang dihadapi rakyat saat ini.
“Teguran kepada para menterinya mengenai kondisi real hari ini ya, terkait soal pangan. Tidak hanya mengenai minyak goreng, tetapi juga kebutuhan pangan yang lain yang rata-rata memang menjelang di bulan puasa dan menjelang lebaran itu mengalami kenaikan yang luar biasa, sehingga tentu berdampak terhadap kehidupan masyarakat,” tutur Saan.
Baca juga : BEM SI Tetap Bakal Demo Besar 11 April, Meski Jokowi Stop Pembicaraan Penundaan Pemilu
Kemudian menanggapi kenaikan BBM, Saan menyebut Presiden Jokowi juga menekankan kepada para menteri supaya bertanggung jawab memberi penjelasan kepada masyarakat. Dia mengatakan menyambut baik peringatan yang disampaikan oleh Jokowi.
“Peringatan-peringatan ini bisa juga diberikan kesempatan kepada menteri-menterinya untuk meningkatkan kinerjanya,” ucap Saan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi menyatakan reshuffle bisa saja dilakukan lantaran Presiden sudah berkali-kali menyentil kinerja menterinya. Akan tetapi, dia menganggap reshuflle akan dilakukan atas dasar kebutuhan.
Baca juga : Prabowo Kunjungi Sri Mulyani, Bahas Apa?
“Biasanya reshuffle itu karena kebutuhan atas kurang maksimalnya kinerja atau ada kepentingan-kepentingan lain yang biasanya lebih kepada soal kinerja atau harapan dari presiden,” terang Arwani.
Sekadar informasi, elite PAN dikabarkan berkumpul pada Rabu (6/4/22) malam. Wakil Ketua Umum PAN, Bima Arya Sugiarto mengklaim salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan itu untuk merespons isu reshuffle.
Dia menyebut Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan juga dipastikan menanggapi isu-isu terkini. Dia bahkan mengatakan ada komunikasi antara Presiden Jokowi dan Zulhas, tapi tidak bisa dipastikan apakah komunikasi itu soal posisi menteri atau tidak.
Baca juga : Hubungan dengan Gerindra Makin Mesra, Gibran Bakal Temui Prabowo?
“Kita masih belum memperoleh informasi resmi dari Istana soal itu, hanya mendengar katanya saja, informasi tidak resmi. Sejumlah sumber lingkaran dekat menyatakan satu menteri dan satu wamen, tapi secara resmi dari presiden, baik yang disampaikan langsung atau tidak langsung itu tidak ada,” jelasnya.