TIKTAK.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengatakan bahwa mereka tetap akan mengadakan aksi unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April. Tuntutan utama BEM SI yaitu menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan Pemilu.
“Kita akan tetap menggelar aksi pada 11 April 2022,” terang Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (7/4/22).
BEM SI mengungkapkan bahwa pihaknya masih belum puas, walaupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan para menteri agar berhenti bicara soal perpanjangan masa jabatan dan penundaan Pemilu.
Baca juga : Prabowo Kunjungi Sri Mulyani, Bahas Apa?
“Kami memerlukan bukti, bukan sekadar lisan,” tutur Kaharuddin.
Kemudian Kaharuddin menyatakan hal lain yang mendorong BEM SI tetap menggelar aksi yakni sikap Istana yang belum memberikan jawaban terhadap kajian dan tuntutan mereka.
Kaharuddin mengklaim unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April mendatang akan diikuti 1.000 mahasiswa dari Aliansi BEM SI, Aliansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Aliansi Mahasiswa Jurusan, dan Aliansi Mahasiswa Fakultas.
Baca juga : Hubungan dengan Gerindra Makin Mesra, Gibran Bakal Temui Prabowo?
Kaharuddin menyebut BEM SI akan membawa total 18 tuntutan pada aksi nanti. Dia memaparkan, 6 tuntutan berasal dari aksi tanggal 28 Maret ditambah 12 tuntutan berasal dari aksi 7 tahun pemerintahan Jokowi pada 21 Oktober 2021 silam.
Menurut Kaharuddin, 18 tuntutan itu antara lain mendesak dan menuntut Jokowi supaya bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Lebih lanjut, mereka menuntut stabilitas harga kebutuhan pokok dan jaminan kesediaan barang-barang pokok bagi masyarakat. Mereka pun mendesak Pemerintah agar membatalkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Baca juga : Taufik Gerindra Dicopot dari DPRD DKI, Akibat Doakan Anies Jadi Presiden?
Sebelumnya, Jokowi telah memerintahkan para menteri supaya tidak lagi bicara mengenai perpanjangan masa jabatan presiden. Dia juga meminta para menteri berhenti berbicara soal penundaan Pemilu.
Jokowi mendesak para bawahannya untuk fokus bekerja. Apalagi, kata Jokowi, saat ini rakyat sedang dalam kesulitan karena kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan soal penundaan, perpanjangan,” tegas Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4/22).