Dari siaran televisi Israel KAN 11 terlihat seorang penjaga keamanan bergegas melapor ke Netanyahu tentang peringatan bahaya melalui sirene. Netanyahu yang malam itu berkampanye untuk dapat kembali menjabat sebagai Ketua partai Likud melambaikan tangan dan bergegas meninggalkan ruangan bersama istrinya, Sarah.
Ini adalah kejadian kedua kalinya Netanyahu harus dievakuasi akibat serangan roket dari wilayah Palestina. Sebelumnya pada 10 September, Netanyahu juga dievakuasi dari rapat pemilihan umum di Kota Ashdod bagian selatan, setelah sirene peringatan dari Jalur Gaza berbunyi.
Hari ini, Kamis (26/12/19), Netanyahu akan bersaing dengan seteru lamanya Gideon Saar untuk merebut kursi pimpinan partai Likud.
Baca juga: Putin: Polandia Berkolusi dengan Hitler Pada Perang Dunia II
Israel menuduh gerakan Islamis bertanggung jawab atas semua serangan roket yang datang dari Gaza, meskipun negara Yahudi itu juga menargetkan kelompok-kelompok bersenjata lain yang beroperasi di sana.
Sejak 2008, Israel telah berperang tiga kali dengan Hamas dan sekutunya di Gaza. Akbat perang itu dua juta warga Palestina hidup di tengah kekerasan, kemiskinan dan 12 tahun dalam penjara blokade Israel.
Israel merebut Gaza dalam perang 1967 dan menarik para pemukim dan pasukannya pada tahun 2005. Israel mengatakan blokade itu diperlukan untuk menghentikan senjata mencapai Hamas, yang berperang tiga kali dengan Israel dan menembakkan ribuan roket ke sana dalam dekade terakhir.
Halaman selanjutnya…