Hadiri Undangan Putin, Prabowo Tegaskan Pilih Jalur Nonblok dan Ingin Jadi Teman Semua Negara

TIKTAK.ID – Presiden Prabowo Subianto di hadapan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan Indonesia bakal konsisten berada di jalur nonblok, sesuai dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Awalnya, Prabowo sempat menyampaikan alasan lebih memilih menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, ketimbang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 tahun 2025 di Kananaskis, Alberta, Kanada.
“Saya tak menghadiri forum G-7 karena sudah berkomitmen untuk hadir dalam forum ini, bukannya karena kurang menghormati G-7. Indonesia memilih jalur nonblok dan ingin menjadi teman bagi semua negara, karena seribu teman masih kurang, satu musuh sudah terlalu banyak. Hanya lewat persahabatan dan kolaborasi, kita dapat mencapai kemakmuran,” ujar Prabowo dalam pidatonya di SPIEF 2025, Rusia, pada Jumat (20/6/25), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Pelajar Bermasalah Dimasukkan Barak Militer, Ini Kata Psikiater
Kemudian Prabowo mengungkapkan rasa hormat dan kekagumannya terhadap warisan sejarah Rusia, khususnya kota bersejarah St. Petersburg. Prabowo mengaku sempat mengunjungi makam para korban perang sebagai bentuk penghormatan.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Putin atas undangan mengunjungi kota bersejarah ini. Sebagai pengagum sejarah, saya menghormati warisan St. Petersburg. Saya juga baru saja mengunjungi makam korban perang,” terang Prabowo.
Prabowo lantas menyoroti pergeseran global dari sistem unipolar ke multipolar. Dia menilai hal itu mencerminkan semangat keadilan dan kesetaraan yang kini semakin dijunjung tinggi oleh negara-negara berkembang (Global South).
Baca juga : Dedi Mulyadi Tanggapi Cap ‘Gubernur Konten’ Mirip Gaya Jokowi
“Dunia tengah bergerak menuju multipolar, era unipolar sudah berlalu. Sekarang banyak negara Global South menghargai Rusia dan Tiongkok karena keduanya tak pernah menganut standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa,” ucap Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menyinggung hubungan jangka panjang antara keluarganya dan kalangan bisnis Rusia. Dia menyebut adiknya sudah menjalin kerja sama dengan korporasi Rusia selama puluhan tahun.
“Saya pernah berkarier sebagai pengusaha dan punya hubungan baik dengan korporasi Rusia, adik saya sudah puluhan tahun aktif kerja sama. Kami juga menantikan partisipasi Rusia dalam ekonomi Indonesia,” kata Prabowo.
Baca juga : Petinggi PPP Tawari Sandiaga hingga Anies Jadi Caketum Partai, Tapi Jokowi ‘Restui’ Amran
“Dunia semakin menyusut. Indonesia ingin bersama-sama membangun kerja sama damai dengan semua negara, serta mengecam eskalasi konflik global khususnya di Timur Tengah dan berharap penyelesaian damai segera terwujud,” imbuh Prabowo.










