
TIKTAK.ID – Sunat atau Khitan dapat memberi banyak manfaat kesehatan bagi seseorang. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, apabila metode dan penanganan sunat ada yang tak sesuai dengan aturan medis, bisa berdampak fatal.
“Kadang metode medisnya sudah tepat, tapi penanganan setelahnya yang tidak benar. Seperti ada kasus selesai sunat, bagian penisnya diberikan batu panas. Dan ternyata penisnya mengalami kerusakan jaringan dan membuatnya tidak berfungsi lagi,” ucap Dr. Encep Wahyudian, praktisi sunat di Rumah Sunat dr. Mahdian.
Minimnya pengetahuan tentang penanganan sunat seringnya membuat orangtua mencoba berbagai alternatif cara pengobatan sesuai kepercayaan di daerahnya. Maka tak jarang sunat malah menimbulkan risiko fatal terhadap alat reproduksi sang anak, seperti kasus di atas.
Baca juga: Waspada! Ada Modus Kejahatan Tukar Tas di KRL
Sunat yang dilakukan di tempat dengan pencahayaan dan peralatan kurang memadai juga bisa menimbulkan risiko yang tidak ringan.
“Kalau sunatnya dilakukan di rumah, misal. Kalau mau melakukan sunat di tempat sendiri walau dengan dokter sekalipun, persiapan tentunya harus lebih banyak. Dari segi alat dan pencahayaan khusus,” ucap Encep dalam acara Seminar Media Sunat Zaman Now Pakai Klem di Lamina Pain and Spine Center, Jakarta Selatan.
Baca juga: 7 Cara Atasi Flu di Musim Pancaroba, Alami dan Ampuh Untuk Kesehatan
Lalu, bagaimana metode dan penanganan sunat yang paling tepat dan aman?
1. Dilakukan Saat Usia Diatas 7 Tahun
“Berdasarkan anjuran medis, idealnya khitan dilakukan saat usia di atas 7 tahun. Karena ada pertimbangan psychological effect yang mungkin bisa menyebabkan traumatik. Walaupun sebenarnya hal tersebut bisa muncul pada usia berapa pun, tetapi kemungkinan lebih besar di usia itu” ucap Encep.
Encep juga menambahkan, biasanya orang tua serta dokter mesti menunggu anak terlebih dahulu paham terhadap sunat yang harus dilakukan untuk kesehatan dengan memberikan pemahaman. Agar nantinya tidak menimbulkan trauma.
Baca juga: 7 Cara Cepat Menurunkan Berat Badan Dengan Aman
2. Konsultasi Kepada Ahli
Konsultasi pada ahlinya sebelum sunat juga bermanfaat untuk menentukan tujuan apa yang ingin dicapai ketika sunat, apalagi bagi orang yang sudah dewasa.
“Apabila melakukan sunat ketika sudah dewasa dan memiliki kebutuhan untuk melakukan berhubungan seks, maka bisa dikonsultasikan terlebih dahulu pada ahli mengenai metode sunat yang paling pas,” jelas Encep.
Tak hanya hal tersebut, konsultasi pra dan sesudah sunat ini juga bisa menghindari adanya penanganan yang tidak sesuai. Setidaknya risiko fatal akibat sunat bisa terhindarkan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kuku Yang Rapuh, Gunakan Minyak Kelapa Hingga Lemon
3. Edukasi Kepada Anak Sejak Dini
Encep melanjutkan bahwa edukasi terhadap anak tentang penanganan setelah sunat tidak kalah penting, karena tubuh setiap orang mempunyai kemampuan dan kebutuhan berbeda-beda.
“Edukasi ketika sunat itu juga penting banget. Seperti misalnya jangan banyak bergerak dulu terlalu aktif agar cepat kering. Hal tersebut harus disesuaikan karena tiap orang akan berbeda kebutuhan dan kemampuan tubuhnya,” ucap Encep.
Baca juga: 7 Penyebab Tidak Terduga Keringat Berlebih