TIKTAK.ID – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengancam pejabat maupun pegawai di lingkungan perusahaan minyak negara itu agar tidak terlibat tindak pidana korupsi. Pasalnya, saat ini Pertamina sedang menjalin nota kesepahaman dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengawasi kinerja perseroan.
“Siapa pun yang melakukan korupsi di Pertamina, hati-hati Anda nikmati, kami akan melacak Anda dengan PPATK,” tegas Ahok dalam tayangan YouTube Pertamina, seperti dilansir Tempo.co, Minggu (2/8/20).
Ahok mengungkapkan bahwa saat ini lembaga antirasuah berhak meminta data apa pun kepada perseroan. Ia pun ingin perusahaan pelat merah itu menjadi entitas yang terbuka. Bahkan Ahok juga menjamin tidak ada rahasia yang ditutup-tutupi oleh perusahaan.
Baca juga : Slamet Maarif Akui Kemenangan Anies-Sandi Berkat Jasa Aksi 212 Gugat Ahok di Monas, Maksudnya?
“Semua terbuka, tapi yang penting insan Pertamina harus yakin dengan Pertamina, dan harus memiliki Pertamina,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Ada saya, maka transparansi kita buka. Jadi sekarang kita sudah MoU dengan KPK, sehingga KPK setiap saat bisa minta data apa saja ke kita. Selain itu, kita juga kejar PPATK. Jadi sekali lagi, siapapun yang melakukan korup di Pertamina, hati-hati, kami akan lacak Anda,” terang Ahok.
Sebelumnya, mengutip Majalah Tempo pada Februari lalu, Ahok mengatakan dia ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengawasi perusahaan pelat merah. Ahok menyebut dirinya diharapkan oleh Jokowi agar bisa membantu mengawasi, baik di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Perusahaan Umum Bulog, di Pertamina, maupun di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Baca juga : Daya Kritisnya Disangsikan Usai Terima Tanda Jasa, Fahri Hamzah Singgung ‘Orang Baperan’ di Seputar Jokowi
Dua perusahaan terakhir, yang jika ditotal menguasai 28 persen aset BUMN, paling menarik bagi pria asal Belitung Timur itu.
“Aku bilang, kalau dua-duanya saya tidak sanggup, Pak. Saya enggak sanggup kalau harus pegang dua,” ucap Ahok.
Oleh sebab itu, Ahok lalu memilih Pertamina.
“Terus gue bilang, kalau oke bagaimana?” kata Ahok.
Baca juga : Ingat Nasib Ahok, Gerindra Antisipasi Isu SARA Saat Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Tangsel
Kemudian setelah Ahok ditetapkan sebagai Komisaris perusahaan minyak negara, ia bukan hanya dibebani tugas di bidang pengawasan. Melainkan Ahok juga mengurangi ketergantungan impor migas dan merealisasi target pembangunan kilang yang terbengkalai.