TIKTAK.ID – Pendeta Saifuddin Ibrahim yang mendesak agar 300 ayat Alquran untuk dihapus membuat gaduh publik. Saifuddin pun dilaporkan ke polisi lantaran dianggap telah menimbulkan ujaran kebencian dan penistaan agama.
Musisi senior Ahmad Dhani ikut mengomentari hal itu. Dia menilai banyaknya para penista agama yang mulai bermunculan membuat lelah. Dia lantas menyebut cukup mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saja yang menjadi pionir penista agama.
“Lama-lama bosan muncul yang gitu-gitu, dimulai oleh Ahok pada 2016 sebagai pionir penista agama,” ujar pentolan grup musik Dewa 19 itu ketika berbincang santai di channel Macan Idealis dengan Vasco Ruseymi, seperti dilansir Republika.co.id.
Baca juga : DPD RI Tegaskan Satu Suara Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Dhani mengatakan bahwa para penista agama semakin hari semakin seperti menantang, sehingga membuat rakyat bosan.
“Waktu awal-awal sih oke, tapi kok lama-lama jadi bosan. Ini apa gitu lho, kayaknya mereka semakin nantangin dan kita jadi capek sendiri kalau ngeladenin,” tutur Dhani.
Oleh sebab itu, Dhani menilai ketika para penista agama bermunculan, tak perlu untuk ditanggapi.
Baca juga : KSP Beberkan Alasan Jokowi Cabut Subsidi Minyak Goreng Kemasan
“Kita harus menganggap kalau mereka ini orang gila. Jika kita nanggepin, kita jadi ikut gila. Lama-lama bosan, mulai bermunculan yang gitu-gitu, capek sendiri,” ungkap suami penyanyi sekaligus anggota DPR, Mulan Jameela itu.
Kemudian Dhani mengimbau masyarakat supaya fokus dengan hal-hal yang lebih penting.
“Menurut gua hitnya Ahok, yang lain hanya datang dan pergi, yang ngehit cuman Ahok aja,” terangnya.
Lantas Dhani menjelaskan alasan cukup Ahok yang perlu dipermasalahkan saat dinyatakan bersama menista agama. Dia berpendapat salah satu alasannya yakni Ahok seorang pejabat.
Baca juga : Mantan Anak Buah Anies Yakin Proyek IKN Bakal Mangkrak seperti Hambalang, Apa Sebabnya?
“Ahok itu kan pejabat negara, jadi penting, tapi kalau yang begini-begini enggak penting karena bukan siapa-siapa,” tutur Dhani.
Seperti telah diketahui, Pendeta Saifuddin sempat membuat heboh lantaran mendesak Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus sebanyak 300 ayat Alquran. Saifuddin bahkan meminta mengubah kurikulim pesantren, karena menganggap lulusannya sebagai penghasil kaum radikal.
“Saya sudah berulang kali mengatakan dan inilah Menteri Agama yang saya kira memiliki toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas. Mohon Pak Menteri Agama, supaya situasi yang seperti ini dikondusifkan,” ucap Saifuddin.