TIKTAK.ID – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok blak-blakan secara terbuka menyatakan proyek-proyek kilang PT Pertamina (Persero) tetap diminati sejumlah mitra strategis.
Ahok menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pencarian mitra bagi proyek Kilang Cilacap dan Kilang Bontang.
“Iya banyak [yang berminat], asal jangan kita ngotot yang desain dan sebagainya. Bisa national oil company atau yang bermodal,” jelas Ahok, sebagaimana dilansir Tempo.co mengutip dari Bisnis.com, Minggu (27/9/20).
Baca juga : Mahfud MD: Nonton Film G30S PKI Hukumnya Mubah
Menurut Ahok, Jumat (25/9/20), Pertamina mengadakan rapat guna menindaklanjuti lagi kemajuan pencarian mitra. Hasil progres ini kemudian dilaporkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara kepada Presiden.
Pertamina memilih untuk menyudahi kerja sama terhadap pembangunan Kilang Cilacap bersama Saudi Aramco pada April 2020 lantaran terdapat perbedaan nilai valuasi proyek.
Pertamina dikatakan sedang menjajaki mitra strategis anyar yang bakal menggantikan kerja sama dengan Saudi Aramco pada proyek tersebut.
Baca juga : Tak Terima Partainya Diacak-acak Pemerintah, Tommy Soeharto Gugat Menkumham Yasonna Laoly
Mitra strategis dalam proyek pembangunan, ada juga yang meninggalkan Pertamina yakni Overseas Oil and Gas (OOG), mitra yang menyudahi keterlibatannya dalam proyek tersebut.
Dampak mundurnya OOG dari Kilang Bontang, pada saat ini proyek itu perlu mengalami penundaan guna melaksanakan lanjutan kajian terhadap proyek tersebut.
PT Pertamina (Persero) menegaskan proyek pembangunan dan pengembangan sejumlah kilang tetap menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tetap berlangsung sesuai target.
Baca juga : Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia: Sekarang Jokowi Seenaknya Sengaja Menghina Kami
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang menyatakan bahwa tak didapati satu pun proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR) yang terhempas dari status Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dia menjelaskan bahwa, proyek itu tetap berjalan seiring kriteria PSN yakni keberlanjutan dan kepastian investasi, peningkatan penyediaan lapangan kerja, mempertahankan daya saing, peningkatan ketahanan energi, dan menjadi lokomotif pertumbuhan serta pengembangan perekonomian.
“[Proyek kilang] masih sangat relevan sebagai PSN,” sebut Ignatius.
Baca juga : Bobby Mantu Jokowi Terbukti Jadi yang Pertama Langgar Protokol Kesehatan Saat Masa Kampanye Dimulai
Seperti diketahui, baru-baru ini PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kian mempercepat transfer data eksplorasi dan eksploitasi lapangan utama agar dapat secepatnya melangsungkan pengeboran 44 sumur di Blok Rokan.
Pertamina menargetkan bisa secepatnya melangsungkan pengeboran itu sesudah peralihan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PHR pada 9 Agustus 2021.