TIKTAK.ID – Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada 17 orang yang diduga terlibat dalam organisasi kejahatan di dunia maya. Orang-orang berbasis di Rusia dengan nama Evil Corp ini, kata Departemen Keuangan dalam siaran persnya, telah mengoordinasi serangan malware untuk mencuri uang sekitar 100 juta dolar Amerika di 40 negara, seperti yang dikutip media Rusia, Sputniknews, Kamis (5/12/19).
Departemen Keuangan juga mengatakan bahwa para tersangka memberikan “bantuan langsung” upaya cyber bagi Pemerintah Rusia. Lebih jauh, Departemen mengatakan bahwa malware merasuki komputer di ratusan bank dan lembaga keuangan di lebih dari 40 negara dan menyebabkan kerugian lebih dari 100 juta dolar AS atau sekitar 1,4 triliun rupiah.
Baca juga: Jerman Usir 2 Diplomat Rusia yang Dituduh Terlibat Konspirasi Pembunuhan
“Evil Corp menggunakan malware Dridex untuk menginfeksi komputer dan memanen sandi masuk dari ratusan bank dan lembaga keuangan di lebih dari 40 negara. Ini menyebabkan pencurian lebih dari 100 juta dolar Amerika,” kata Departemen Keuangan. “Tindakan hari ini menarget 17 individu dan tujuh entitas dengan memasukkan Evil Corp, operator cyber intinya, beberapa bisnis yang terkait dengan anggota grup, dan fasilitator keuangan yang digunakan kelompok itu.”
Sementara itu, Departemen Kehakiman dan Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hadiah hingga 5 juta dolar AS bagi mereka yang bisa memberikan informasi untuk dapat menangkap pemimpin Evil Corp, Maksim Yakubets.
Baca juga: Trump Juluki Kim Jong Un ‘Rocket Man’
Maksim adalah warga Rusia dan dia dituduh secara langsung terkait dengan Pemerintah Rusia.
Pada surat dakwaan yang diajukan pada November lalu di Pengadilan Distrik Pennsylvania Barat, Amerika Serikat, disebutkan bahwa Maksim Yakubets dan Igor Turashev berkonspirasi dengan sekelompok penjahat di dunia maya. Mereka diduga menjalankan skema phishing dengan menggunakan malware Bugat untuk mencuri informasi perbankan.
Baca juga: Rusia Terbitkan Aturan Media ‘Agen Asing’
Dalam tiga kuartal pertama 2019, securitymagazine mencatat adanya 7,2 miliar serangan malware dan 151,9 juta serangan ransomware. Jumlah itu sebenarnya menurun 5 persen dari serangan tahun-tahun sebelumnya.
Laporan SonicWall mengatakan, sementara tren serangan mungkin menurun untuk saat ini. Namun pada kenyataannya, jumlah serangan masih sangat tinggi dan bahkan lebih jahat dari sebelumnya.
Baca juga: Aktivis Kemanusiaan Jepang Peraih ‘Nobel Asia’ Tewas di Afghanistan