TIKTAK.ID – Proses sidang mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab sebagai terdakwa dengan agenda pembacaan eksepsi, telah diselenggarakan pada 23 Maret 2021. Ketika itu, Habib Rizieq menyampaikan protes karena sidang digelar secara virtual.
Kemudian di media sosial, warganet membandingkan sikap Habib Rizieq dengan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok sendiri memang kerap berseteru dengan Habib Rizieq saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Meski begitu, warganet menilai Ahok saat itu menghormati hakim, bahkan terlihat tunduk saat hakim membacakan putusan untuknya.
Baca juga : AHY Digugat Anak Buahnya Rp5 M, Demokrat: Kader Pembangkang
Lantas akun Babo DDB di Facebook mengatakan tersentak dengan aksi Habib Rizieq di pengadilan yang dianggap tidak menghormati simbol negara.
“Di dunia mana pun, pengadilan adalah lembaga sakral. Para hakim berpakaian hitam dan bertopi, tidak ada lambang Pemerintah, kecuali lambang negara. Di lambang negara itu terdapat darah dan air mata yang diperjuangkan untuk nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan,” ujar akun Babo, seperti dilansir Terkini.id.
“Oleh sebab itu, ketika orang masuk ruang sidang, dia berada dalam epoch sejarah yang penuh heroik dan sakral. Siapa pun yang memahami ini akan hormat, sebagaimana dia menghormati negara dan dirinya sendiri,” sambung Babo.
Baca juga : Suami Puan Garap Proyek Pipa Rp4,2 Triliun
Sebelumnya, Habib Rizieq dan tim pengacaranya dianggap telah berlaku kasar dan melanggar tata tertib sidang. Padahal, menurut UUD 45, kekuasaan hakim dijamin kemerdekaanya, bahkan bisa mengabaikan UU dan Hukum demi keadilan.
Babo pun menyatakan Rizieq tidak bisa berdalih dan mempertanyakan kebijakan hakim melakukan persidangan secara online, karena di ruang sidang kekuasaan hakim tak terbatas. Ia menyebut Rizieq seharusnya mempertanyakan sidang online itu dengan bahasa santun dan arif.
“Kalau memang tidak percaya kepada hakim dan jaksa, maka hargailah lambang negara yang ada di dinding ruang sidang itu,” ucap Babo.
Baca juga : Telusuri Aset Tersangka Asabri, Kejagung Sebar Puluhan Jaksa
“Dia kecewa dengan hakim, namun tidak pernah menyesal menjadi warga negara. Kalau kita memperjuangkan dan mengagungkan agama yang kita yakini, tapi tidak dilaksanakan dengan bijak dan rasa hormat, lantas nilai agama apa yang hendak kita capai?” imbuhnya.