Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Usai Digeledah KPK, Bupati Sidoarjo Langgar Aturan?

TIKTAK.ID – Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor, diketahui mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Kamis (1/2/24). Dia turut mengajak masyarakat agar mendukung Prabowo-Gibran.
Deklarasi tersebut diselenggarakan satu hari usai penggeledahan KPK di rumah dinas Bupati Sidoarjo, Rabu (31/1/24). Penggeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo.
Muhdlor sendiri berpidato di hadapan massa yang menghadiri Deklarasi Nderek Kiai Prabowo-Gibran di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo. Mulanya, dia menyapa ribuan relawan atau santri yang hadir dari pelbagai daerah. Kemudian dia mengatakan pembangunan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus dilanjutkan.
Baca juga : Diisukan Bakal Mundur dari Menkeu, Sri Mulyani dan Jokowi Bertemu 4 Mata di Istana
“Isu kontinuitas pembangunan adalah hal yang penting hari ini. Jika Pak Jokowi sudah berhasil, maka otomatis harus dilanjutkan pembangunannya. Yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan, dan yang menggambarkan Jokowi hari ini adalah Pak Prabowo,” ujar Muhdlor di atas panggung deklarasi, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Muhdlor lantas meminta masyarakat supaya mengikuti arahan kiai atau nderek kiai, yakni memilih Prabowo-Gibran pada hari pencoblosan tanggal 14 Februari mendatang.
“Lek ditakoni lapo Wong Sidoarjo kok kudu milih (kalau ditanya kenapa orang Sidoarjo kok harus memilih) Prabowo? Pak Prabowo nopo kok kudu dipilih ambek (kenapa kok harus dipilih sama) Mas Gibran? Jawabane siji, nderek kiai (jawabannya satu, mengikuti kiai),” tutur Muhdlor.
Baca juga : Jokowi Panen Kritik dari Sivitas Kampus Soal ‘Presiden Boleh Memihak di Pemilu’
Muhdlor pun mengeklaim dirinya akan memilih Capres-Cawapres nomor urut dua. Politikus PKB tersebut menilai pilihannya mendukung Prabowo-Gibran itu tak perlu diragukan atau dipertanyakan lagi.
“Sing ke loro ojo ditakok maneh Pak Bupati milih (yang kedua jangan ditanya lagi Pak Bupati mememilih) Pak Prabowo. Nderek kiai miline (mengikuti kiai pilihnya) Pak Prabowo,” ucap Muhdlor.
Setelah itu, Muhdlor mengajak ribuan yang hadir untuk berfoto dengan pose dua jari. Ia kembali memberikan pesan nderek kiai.
Baca juga : Anies Sebut Tol Trans Jawa Bikin Ekonomi Masyarakat Pantura Mati
“Semua tolong berhenti sebentar, tangan di atas semua, dua jari. Nanti dihayati bener, begitu pulang dari sini nderek kiai kabeh (ikut kiai semua),” terang Muhdlor.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sempat menyampaikan bahwa kepala daerah yang menyatakan dukungan dan mengajak masyarakat mendukung calon presiden (Capres) tertentu berarti melanggar Pasal 283 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.