TIKTAK.ID – Dekan Fisip Univeritas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod Al-Barbasy menyatakan sangat mengecam pernyataan beberapa orang yang mengaku perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jakarta yang tidak menerima bila tenaga medis diinapkan di Hotel berbintang milik Pemda DKI Jakarta. Dia mengatakan pernyataan itu ngawur dan salah besar.
‘’Bahkan para tenaga medis itu seharusnya mereka itu mendapat kompensasi lebih dari itu karena mereka berjuang mempertaruhkan nyawa di garis paling depan dalam pemberantasan dan penanganan pandemii Corona. Apalagi mereka yang terdiri para dokter dan tenaga medis terbaik sudah banyak yang gugur ketika menjalankan tugasnya,’’ kata Ma’mun Murod, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (6/4/20).
Baca juga: Aliansi BEM Jakarta: Kebijakan Anies Baswedan Tangani Corona Bernuansa Politis Bukan Solutif
Tak hanya itu, lanjut Ma’mun, pihaknya selaku Dekan UMJ tak terima bila nama almamaternya dicatut dan dibawa-bawa pada soal ini. Hal ini karena ada salah satu mahasiswa yang disebutkan sebagai Ketua BEM UMJ ikut memberikan pernyataan soal penolakan pemberian tempat tinggal berupa hotel kepada para tenaga medis tersebut.
‘’Kini saya tengah cek kepada mahasiswa yang mengaku sebagai Ketua BEM UMJ itu. Saya berusaha menghubunginya untuk meminta “tabayun” (klarifikasi). Tapi sejak pagi handphone belum bisa dihubungi. Tetap belum diangkat. Harap diketahui mahasiswa yang bersangkutan bukan lagi Ketua BEM UMJ karena sudah diganti sekitar tiga bulan silam,’’ tegas Ma’mun Murod.
Baca juga: Anies Baswedan Janji Beri Bantuan 1 Juta Rupiah per Keluarga, Ini Rinciannya
Untuk itu, lanjutnya, pihak UMJ menyatakan bahwa pernyataan para mahasiswa yang tergabung dalam BEM Jakarta tersebut tidak mewakili universitas dan mahasiswanya.
Halaman selanjutnya…