
TIKTAK.ID – TNI Angkatan Laut diketahui berhasil menangkap enam orang yang diduga intelijen asing di wilayah Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada 20 Juli 2022. Enam orang itu memfoto secara sembunyi-sembunyi aset militer di wilayah tersebut. Ternyata dua di antaranya beridentitas sebagai warga negara Malaysia.
Kemudian usai penangkapan, beredar video dengan narasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk menembak di tempat dua orang yang diduga intelijen Malaysia itu. Namun narasi tersebut tidak benar.
Seperti dilansir Kompas.com, dalam video tersebut tidak ditemukan kalau Jokowi memerintah untuk menembak dua orang asal Malaysia. Hingga kini pun belum ada perintah atau pernyataan dari Jokowi untuk melakukan penembakan. Sementara sejumlah klip dalam video tidak berkaitan dengan penangkapan TNI AL terhadap enam orang yang diduga intelijen asing di Sebatik Utara.
Baca juga : Waketum MUI Klaim Revolusi Akhlak ala Habib Rizieq Sesuai Keinginan Jokowi
Narasi mengenai Jokowi yang memerintahkan untuk menembak dua orang yang diduga intelijen Malaysia dibagikan oleh salah satu akun Facebook. Akun ini mengunggah video berdurasi 8 menit 2 detik dan menuliskan: “KABAR VIRAL HARI INI ~ BIADAB !! 2 INTELEJEN MALAYSIA SERANG MARKAS TNI AL, JOKOWI PERINTAHKAN TEMBAK DI TEMPAT”.
Dalam video yang beredar, tampak klip yang menampilkan Jokowi sedang memberikan pernyataan. Akan tetapi, tak ada perkataan yang memerintahkan untuk menembak dua intelijen Malaysia.
Video itu ternyata identik dengan video Kompas TV pada 2021. Video tersebut tidak terkait dengan penangkapan enam orang yang diduga intelijen Malaysia.
Baca juga : Ternyata ACT Belokkan Dana Boeing Rp10 Miliar ke Koperasi 212
Di dalam video Kompas TV, Jokowi memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri agar mengejar dan menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Jokowi menyampaikan perintah itu usai gugurnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, yang merupakan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua.
Gusti Putu sendiri tewas lantaran terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada 25 April 2021.
Sebelumnya, Satuan Tugas Marinir Ambalat XXVIII TNI Angkatan Laut telah menangkap enam orang yang diduga intelijen asing. Enam orang itu terdiri dari tiga warga negara Indonesia (WNI) berinisial EW (23), TR (40), dan YY (40), serta tiga warga negara asing (WNA) berinisial LS (40), HK (40), dan BJ (45). Tiga WNA tersebut berasal dari Malaysia dan China.