TIKTAK.ID – Belakangan ini viral di media sosial Twitter, sebuah video pendek yang mengklaim Presiden Joko Widodo atau Jokowi pulang kampung di saat ada larangan mudik pada periode 6-17 Mei 2021.
Seperti diketahui, Pemerintah telah resmi melarang mudik di periode waktu tersebut demi mencegah peningkatan kasus virus Corona (Covid-19).
Dalam video pendek berdurasi 41 detik tersebut, tampak rombongan pengamanan khusus di jalan raya. Rombongan itu berupa kendaraan mobil dan motor patroli dan pengawalan (patwal) yang beriring-iringan, kemudian diikuti oleh satu mobil kepresidenan berwarna hitam.
Lantas perekam video yang tampak berada di belakang kemudi sebuah kendaraan, dalam unggahan itu, mengatakan, “Ini letter B, pulang apa mudik nih kayak begini? Itu letter B semua tuh,” seperti dilansir Tempo.co dari video pendek tersebut.
“Sudah buka wilayah, pulang kampung. RI 1 pulang kampung tuh, RI 1 pulang kampung,” seru perekam video itu.
Namun benarkah Jokowi pulang kampung di saat pelarangan mudik seperti yang disebut-sebut dalam video tersebut?
Mengutip Antara, rombongan pengawal dan pengamanan khusus itu memang rombongan Jokowi, tapi bukan untuk mudik. Ketika itu, Jokowi melakukan perjalanan kunjungan kerja ke Jawa Timur pada Kamis (6/5/21), pekan lalu.
Jokowi melakukan kunjungan kerja selama satu hari. Setelah tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, ia segera menuju Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong di Lamongan.
Jokowi melihat langsung pabrik pengolahan makanan laut olahan yang diekspor ke mancanegara di PT Bumi Menara Internusa (BMI).
Pria asal Solo itu pun menyebut produk-produk hasil perikanan Indonesia masih mempunyai peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia.
“Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI bisa menjadi inspirasi, bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan. Pasarnya masih terbuka lebar,” terang Jokowi dalam keterangannya, dikutip dari www.presidenri.go.id.
Dalam peninjauan tersebut Jokowi turut didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.