TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan ancaman mengenai perombakan Kabinet (reshuffle) menteri yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Kabinet beberapa waktu lalu hanya sekadar gimik.
Pasalnya, ia menilai sejak video kemarahan Jokowi dalam Rapat Kabinet tersebut dibocorkan ke publik, hingga saat ini masih belum ada tindak lanjut dari Presiden. Burhanuddin pun menyebut kemarahan Jokowi itu bakal kehilangan kredibilitas jika tak diikuti eksekusi reshuffle.
“Lama kelamaan ketika Jokowi marah terkait dengan kinerja menterinya, publik tidak akan lagi mempertanyakan kinerja menterinya, tapi kemarahan itu kembali ke alamat pengirim,” ujar Burhanuddin saat merilis survei terbaru Indikator Politik Indonesia, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (20/8/20).
Baca juga : Tunaikan Janji Jokowi, Prabowo Naikkan Tunjangan Kinerja 80% dan Beri Rumah Dinas untuk Prajurit TNI
Ia menyatakan kemarahan Jokowi makin lama akan makin kehilangan kredibilitas jika tidak diikuti oleh aksi yang kongkrit.
Perlu diketahui, berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia, salah satu menteri Jokowi yang banyak disorot ialah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Mayoritas responden tidak percaya pada kinerja Terawan dalam menangani pandemi virus Corona (Covid-19) sehingga menginginkan Terawan diganti.
Meski begitu, Burhanuddin menegaskan kewenangan reshuffle menjadi hak prerogatif Presiden.
Baca juga : Coba Kelabui Petugas dengan Cara ini, Dua Buron Pelaku Penyerang Acara Midodareni Solo Ditangkap di Klaten
“Soal ganti atau tidak ganti, kalau ditanyakan ke pemilih atau opinion maker (survei) itu jawabannya sudah seterang dan sebenderang matahari terbit dari Timur. Hanya saja masalahnya yang punya hak prerogatif kan Presiden,” terangnya.
Halaman selanjutnya…