TIKTAK.ID – Polisi Aljazair menangkap jurnalis ternama Khaled Drareni, pada Jumat malam dan berencana untuk menuntutnya pada Sabtu. Khaled dituduh “menyerang integritas wilayah nasional”, kata kelompok Reporters Without Borders, sebuah kelompok kebebasan pers pada Sabtu kemarin, seperti yang dilaporkan NBC News, Jumat (28/3/20).
Nama Khaled mencuat di dunia peliputan berita setelah liputannya tentang demonstrasi yang melanda Aljazair hampir sepanjang tahun lalu. Demonstrasi itu memaksa Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika mengundurkan diri pada April 2019.
Keberlanjutan kemelut politik di Aljazair terhenti setelah wabah Corona menyebar dan menjadi pembunuh paling menakutkan di tahun ini.
Baca juga: Kaum Muda Menentang Penyatuan Taiwan dan Cina
Sebelumnya pada 25 Maret, seorang hakim di Algiers memvonis Khaled, koresponden untuk kelompok kebebasan pers global Reporters Without Borders (RSF) dan salah satu pendiri situs berita Casbah Tribune, atas tuduhan penghasutan dan melakukan “serangan terhadap persatuan nasional”. Hakim kemudian mengirimnya ke penjara, seperti yang disampaikan saudara Khaled, Chekib Drareni kepada Committee to Protect Journalists (CPJ).
Chekib Drareni mengatakan bahwa hakim belum menentukan hukuman penjara, dan hanya mengatakan bahwa wartawan harus dipenjara terlebih dahulu. Selanjutnya pihak berwenang akan mengumumkan berapa lama ia akan ditahan.
Halaman selanjutnya…