Aplikasi Qlue diluncurkan pada tahun 2014. Beberapa tahun kemudian, Pemprov DKI Jakarta era Ahok menggunakan aplikasi tersebut untuk menampung laporan warga DKI. Qlue kemudian berada di bawah komando Jakarta Smart City.
Sebelumnya, sempat terjadi polemik ketika Ahok memerintahkan Ketua RT dan RW untuk melaporkan kinerjanya lewat Qlue. Namun polemik tersebut berhenti setelah Ahok membatalkan kebijakan itu.
Meski demikian, Qlue tetap eksis dan menjadi corong sebagian besar warga Jakarta melaporkan berbagai hal yang terjadi di lingkungannya.
Baca juga: Strategi Hambat Corona, Ma’ruf Amin Minta MUI Terbitkan Fatwa Haram Mudik
Setelah berjaya di era Ahok, Qlue perlahan meredup saat pemerintahan DKI dipimpin Gubernur Anies Rasyid Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno. Anies terkesan tak memprioritaskan Qlue sebagai sarana pelaporan warga.
Puncaknya, Anies berencana meluncukan aplikasi Jakarta Aman hingga Jakarta Kini (Jaki). Ia mengklaim aplikasi tersebut lebih baik dari Qlue. Meski masih sebatas rencana, hal itu kemungkinan akan terwujud, mengingat Qlue kini tak lagi dipromosikan oleh Anies.