TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia, Wempy Hadir mengungkapkan bahwa terdapat sosok king-queen maker pada Pilpres 2024 mendatang. Ia mengatakan keenam sosok tersebut mulai dari Ketua Umum partai politik hingga mantan Presiden Republik Indonesia.
“Kalau melihat konstelasi politik hari ini, setidaknya ada enam king maker yang saya kira kita bisa catat,” ujar Wempy melalui sebuah webinar, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (30/6/21).
Wempy menyebut sosok pertama yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai sosok Jokowi bisa menjadi king maker, karena orang yang paling berkuasa saat ini di Indonesia. Ia melanjutkan, meski Jokowi bukan Ketua Umum sebuah partai politik, tetapi menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju sangat loyal kepadanya.
Baca juga : Pertemuan Khusus Prabowo dan Bos WHO di Jenewa, Apa Saja Agendanya?
“Saya lihat ini menjadi kekuatan Jokowi, apalagi Jokowi orangnya cukup bersih, sederhana, sehingga kesetiaan para pembantu Jokowi pun sangat tinggi,” terangnya.
Wempy menyatakan dengan kondisi seperti itu, maka Jokowi akan mampu mendorong kemana pun arah politik. Ia juga mengklaim Jokowi dapat menentukan siapa yang akan menjadi presiden pada 2024.
Menurut Wempy, sosok kedua adalah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Hal itu karena Mega kini menjadi orang nomor satu di partai penguasa yang telah memenangi dua Pemilu berturut-turut, 2014 dan 2019.
Baca juga : Tolak Kedatangan Presiden di Kendari, Sejumlah Mahasiswa Bentrok dengan Pendukung Jokowi
Kemudian terdapat nama Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Tidak hanya menjadi king maker, kata Wempy, Prabowo juga masih memiliki peluang untuk menjadi salah satu calon presiden pada Pilpres 2024. Namun ia melihat Prabowo saat ini masih menghadapi dilema antara maju sendiri atau mencalonkan orang lain di internal Gerindra.
Berikutnya ada nama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Wempy mengakui bahwa SBY bisa menjadi king maker karena masih berupaya mendorong putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, untuk berkarier di ranah politik.
Selanjutnya ada nama mantan Wakil Presiden dan politikus Golkar Jusuf Kalla (JK). Pasalnya, walaupun JK tidak menjadi Ketum parpol, tetapi ia masih lihai dalam menentukan calon pemimpin.
Baca juga : Hari Bhayangkara ke-75, Jokowi Minta Polisi Tak Asal Tangkap
Terakhir, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Wempy menjelaskan, hubungan NasDem dengan partai koalisi lainnya cukup renggang belakangan ini, sehingga bisa saja Surya memanfaatkan momentum itu untuk membangun koalisi sendiri.