
TIKTAK.ID – Militer Irak mengatakan terjadi dua bom bunuh diri di jantung kota Baghdad yang menewaskan sedikitnya 20 orang, pada Kamis (21/1/21).
Dikutip dari Aljazeera, Direktur Komando Operasi Baghdad, Brigjen Hazem al-Azzawi mengatakan kepada Kantor Berita Irak (INA) bahwa “ledakan ganda” menghantam pasar yang ramai di daerah Bab al-Sharji dekat Tayaran Square.
Komando operasi gabungan Irak mengatakan 19 orang lainnya juga terluka. Mereka mengatakan bahwa jumlah ini merupakan jumlah “korban awal”.
Sumber medis mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka khawatir jumlah korban meninggal bisa dua kali lebih tinggi dari yang diumumkan secara resmi saat ini. Kementerian kesehatan mengatakan telah mengerahkan petugas medis di seluruh Ibu Kota untuk menanggapi serangan mematikan itu.
Juru Bicara Militer Irak, Yahya Rasool mengatakan dua pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak mereka saat mereka dikejar oleh pasukan keamanan.
Seorang reporter AFP yang berada di lokasi kejadian mengatakan para pembom telah menyerang pasar besar yang menjual pakaian bekas di Tayaran Square.
Setelah bertahun-tahun serangan mematikan setelah invasi AS tahun 2003, bom bunuh diri menjadi relatif jarang terjadi di Ibu Kota. Serangan terakhir terjadi pada Juni 2019 dan menyebabkan beberapa orang tewas.
Milisi secara rutin menargetkan kehadiran AS dengan serangan roket dan mortir, terutama Kedutaan AS di Zona Hijau yang dijaga ketat. Laju serangan telah menurun sejak gencatan senjata tidak resmi diumumkan oleh kelompok bersenjata pada bulan Oktober.
Belum ada kelompok yang segera mengklaim serangan itu, namun serangan bunuh diri sebagian besar dilakukan oleh ISIL (ISIS).
Irak menyatakan ISIS kalah pada akhir 2017 setelah peperangan yang sengit selama tiga tahun. Namun sel-sel tidur kelompok itu terus beroperasi di daerah gurun dan pegunungan, biasanya menargetkan pasukan keamanan atau infrastruktur negara dengan serangan yang tak menyebabkan banyak korban.
“Serangan semacam ini memiliki ciri khas ISIS yang telah menargetkan kawasan sipil yang padat di Baghdad dengan serangan bunuh diri berkali-kali di masa lalu,” kata Sajad Jiyad, seorang analis Irak dan rekannya di lembaga pemikir The Century Foundation.
“Ini menunjukkan kegagalan keamanan oleh Pemerintah yang telah diperingatkan bahwa ISIS masih aktif dan dalam beberapa hari terakhir terlihat menargetkan infrastruktur dan daerah pedesaan dengan serangan serupa,” kata Jiyad.