TIKTAK.ID – Aplikasi pesan instan WhatsApp dikabarkan sedang menguji coba fitur terbaru yang memungkinkan pengguna untuk mengunci dan menyembunyikan chat orang tertentu atau grup tertentu. Chat yang dikunci itu hanya dapat dibuka dengan cara memindai sidik jari pengguna atau memasukkan kode sandi.
Sebelumnya, aplikasi milik Meta tersebut sempat mengumumkan fitur privasi baru untuk obrolan grup dan kemampuan untuk mengirim pesan audio yang hanya dapat diputar sekali.
Seperti dikutip CNN Indonesia dari WABetaInfo, fitur bernama Lock Chat yang masih dalam tahap uji coba ini tersedia dalam WhatsApp beta versi 2.23.8.2. Fitur tersebut pun memungkinkan pengguna untuk mengunci obrolan tertentu memakai sidik jari atau kode sandi.
Berdasarkan hasil sebuah tangkapan layar dari WABetaInfo, menunjukkan bahwa pengguna dapat mengunci obrolan yang paling pribadi langsung di dalam kontak atau info grup. Usai menambahkan obrolan ke daftar Lock Chat, obrolan itu hanya akan tersedia di layar ini dan nantinya hanya bisa diakses memakai sidik jari atau kode sandi pengguna.
Fitur tersebut pun dinilai menawarkan lapisan privasi tambahan untuk obrolan sensitif. Sebab, fitur ini memungkinkan pengguna untuk melindungi privasi mereka dengan mencegah orang lain membaca pesan mereka.
Dengan adanya teknologi ini, juga membantu menjaga kerahasiaan media. Pasalnya, fitur itu memastikan kalau file media seperti foto dan video yang dikirim melalui obrolan yang terkunci tidak secara otomatis disimpan ke galeri HP.
Untuk diketahui, saat ini fitur terbaru tersebut masih tengah dalam tahap uji coba, sehingga belum dapat diakses pengguna secara luas. Biasanya, sebuah fitur yang diuji coba dirilis ke publik dalam beberapa pekan setelah pengujian. Akan tetapi, tetap tidak menutup kemungkinan sebuah fitur batal dirilis lantaran beberapa alasan tertentu.
WhatsApp sendiri memang terus menambahkan fitur baru dan meningkatkan platformnya, seperti voice chat, edit pesan, pesan video pendek, disappearing messages, dan banyak lagi.
Platform tersebut punya lebih dari 2 miliar pengguna secara global dan menjadi salah satu aplikasi perpesanan paling populer di dunia.