TIKTAK.ID – Sepuluh orang tewas dan 17 lainnya hilang pasca topan paling kuat dalam beberapa dekade terakhir, melanda Jepang beberapa waktu lalu. Selain melumpuhkan sebagian Kota Tokyo, bencana ini juga menyebabkan sungai meluap dan memutus hampir setengah juta aliran listrik ke rumah penduduk, reporter NHK melaporkan pada hari Minggu (13/10/19).
Sepuluh orang korban tewas ditemukan di beberapa daerah seperti Prefektur Chiba, Gunma, Kanagawa dan Fukushima yang berada di sekeliling Kota Tokyo, kata NHK. Satu di antara korban meninggal adalah kakek berusia 60-an yang ditemukan dalam apartemen yang digenangi banjir di daerah Kawasaki, tambah NHK.
Saat ini pihak berwenang telah mencabut peringatan hujan dan banjir untuk wilayah Kanto di sekitar Kota Tokyo, karena topan telah bergerak ke pantai timur laut Jepang. Sementara peringatan untuk daerah utara ibu kota sudah dicabut sejak Minggu pagi.
Topan Hagibis diprediksi mengarah ke wilayah laut pada Minggu malam setelah mengitari pulau Hokkaido bagian utara.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe langsung menggelar pertemuan darurat bersama beberapa menteri terkait, lalu mengutus menteri yang bertanggung jawab atas manajemen bencana ke daerah-daerah terdampak paling parah. Abe juga turut mengungkapkan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban tewas dan berjanji pemerintah akan berupaya menyelamatkan setiap nyawa dan harta benda seluruh warga.
“Pemerintah akan terus berupaya bekerja sama dengan beberapa lembaga terkait guna memulihkan layanan secepat mungkin,” tegas Abe.
Lebih lanjut NHK melaporkan, Pemerintah juga sudah membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani kerusakan.
Terkait bencana ini, pihak KBRI Tokyo melaporkan tidak ada WNI yang menjadi korban. Namun ada beberapa orang yang tertahan di hotel dan bandara, dan sebagian lainnya terpaksa harus mengungsi akibat kawasan tempat tinggalnya sangat dekat dengan aliran sungai sehingga terdampak luapan air.
Melalui Konselor Menteri Bidang Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Eko Santoso Junor, KBRI terus mengimbau agar WNI aktif melaporkan kondisi terbaru terkait peristiwa ini kepada KBRI Tokyo dan mengatakan WNI bisa mengakses langsung informasi lewat akun Twitter @KBRITokyo atau dapat menyampaikan update berita melalui sambungan telepon di nomor 08035068612 atau 08049407419.