TIKTAK.ID – Tim penyelamat di China berhasil mengeluarkan 11 penambang emas yang terjebak ratusan meter di bawah tanah selama dua pekan.
Dilansir BBC, rekaman dari stasiun TV menunjukkan penambang pertama, yang matanya ditutup untuk melindungi dari cahaya, diangkat saat petugas darurat disambut dengan sorakan.
Sementara, nasib 10 penambang lainnya masih belum diketahui dan hingga saat ini tim penyelamat terus mengupayakan untuk menemukan mereka.
Sebelumnya, pintu masuk ke tambang emas Hushan di provinsi Shandong runtuh akibat ledakan pada 10 Januari lalu.
Sebanyak 22 penambang terjebak dalam ledakan tersebut, yang belum diketahui penyebabnya. Setidaknya satu orang telah dipastikan tewas, dan masih belum diketahui apakah pekerja yang tersisa saat ini masih hidup di bawah tanah.
Penambang pertama dibawa ke permukaan pada Minggu pagi. Dia ditutup matanya untuk melindunginya dari cahaya dan segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, dengan kondisinya yang digambarkan “sangat lemah”.
Sekitar satu jam setelah penyelamatannya, 10 penambang lainnya dibawa keluar dari bagian tambang yang berbeda. CCTV mengatakan salah satu penambang di antara kelompok ini terluka.
Beberapa orang lainnya terlihat berjalan sendiri, didukung oleh petugas penyelamat, sebelum dibawa ke rumah sakit.
Upaya penyelamatan telah dipercepat secara signifikan, karena terowongan yang dibor untuk mencapai penambang yang terperangkap diperkirakan membutuhkan waktu penggalian berminggu-minggu.
“Pada Minggu pagi, penghalang besar yang memblokir sumur tiba-tiba jatuh ke dasar lubang, memungkinkan pekerjaan penyelamatan mengambil langkah besar,” kata pemimpin penyelamat, Du Bingjian kepada Global Times yang dikelola Pemerintah.
Orang pertama yang diselamatkan ini telah terperangkap di bagian tambang emas yang berbeda dengan kelompok utama 10 orang -yang telah menerima makanan dan obat-obatan selama berhari-hari.
Kelompok tersebut mengatakan kepada penyelamat bahwa mereka telah menjalin komunikasi dengan seorang penambang tunggal sekitar 100 meter di bawah mereka, tetapi sejak itu kehilangan kontak dengannya. Tidak jelas apakah dia penambang pertama yang diselamatkan itu atau bukan.
Pihak berwenang tidak dapat berkomunikasi dengan penambang lain yang masih hilang.
Du mengatakan belum mengetahui kapan tim penyelamat bisa “mencapai Bagian Tengah Keenam [dari tambang] di mana para penambang yang hilang diyakini berada di sana”.