TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa ada sebanyak 400 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang terpaksa digeser atau dirotasi. Dia mengatakan hal itu karena kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
“(Pengunaan teknologi digital berbasis aplikasi) akibatnya ada sebanyak 400 PNS yang harus saya ‘geser’. Itu karena dia dulu hanya input. Karena ada lima proses pembangunan, progres pertama input, progres kedua input, progres ketiga input dalam proses pembangunan di Jabar, saat ini sudah pakai robot, sehingga 400 PNS digeser ke pekerjaan dinamis,” ujar Ridwan Kamil di Kota Bandung, Selasa (21/12/21), seperti dikutip CNN Indonesia dari Antara.
Setelah memberikan sambutan dalam acara “Soft Launching” Aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC) dan Job Fair Jabar Online tahun 2021 di Gedung Sate Bandung, pria yang akrab disapa Emil itu menyebut kehadiran kecerdasan buatan untuk mempercepat proses birokrasi telah dilakukan secara bertahap di dalam pemerintahan.
Baca juga : Jenguk Korban Kekerasan Seks, Iriana Jokowi: Saya Sakit, Sakit Sekali
Emil menyatakan kini pihaknya telah melakukan rotasi dan mutasi Kepala Dinas dengan memakai sistem dan kecerdasan buatan. Dia pun mengklaim sistem promosi jabatan itu baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Jadi kami memiliki sistem komputer yang menilai objektif PNS di Jabar. Setiap ada lowongan, komputer menominasikan tiga terbaik dilihat dari kapasitas dan integritasnya. Jadi saya tinggal melantik tanpa harus tanya jawab dan lain sebagainya,” tutur Emil.
Emil menjelaskan, tidak hanya promosi jabatan, sistem perencanaan dan pembangunan di Jabar juga telah beralih memakai teknologi digital berbasis aplikasi. Untuk itu, 400 PNS digeser dari pekerjaan yang sifatnya rutinitas, menjadi yang lebih dinamis.
Baca juga : Politisi Demokrat Desak Jokowi Robohkan Proyek Hambalang, Begini Kata Pengamat
“Saya beri tugas promosikan (Kawasan) Rebana, targetnya dua investor oleh kamu, bereskan krisis di sana, promosikan Petani Millennial, target 1.000 lulusan Petani Millenial,” jelas Emil.
“PNS bergeser tidak struktural. Di masa depan PNS di Jabar tidak struktural lagi. Mulai tahun depan tidak ada eselon IV misalnya, kita tak bisa dihindari perubahan itu,” imbuhnya.