TIKTAK.ID – Melalui sebuah webinar pada Rabu (18/8/21), Ketua Umum PDIP Megawati Soerkanoputri sempat mengaku siap pasang badan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Megawati menyampaikan hal itu terkait banyaknya kritik terhadap Jokowi dalam penanganan virus Corona (Covid-19).
Kemudian Analis Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga menganggap bahwa pernyataan Megawati mengejutkan. Pasalnya, ia menyebut Megawati sendiri yang mengatakan Indonesia menganut paham demokrasi. Ia menjelaskan, konstitusi juga menjamin warga negaranya untuk menyampaikan pendapat, yang salah satunya berupa kritik.
“Oleh sebab itu, sangat aneh jika Megawati meminta kritik harus konstruktif atau yang ada solusinya. Padahal tak ada aturan yang mewajibkan hal itu,” ujar Jamil, seperti dilansir Sindonews.com, Jumat (20/8/21).
Baca juga : Cerita JK Soal Kantornya Jadi Sasaran Bom Saat Atasi Konflik Poso
Selain itu, Jamil menyatakan presiden sebagai eksekutif memang bertugas sebagai eksekutor. Ia pun menilai tugas eksekutif memang mencari solusi atas kritik yang disampaikan oleh rakyat, sehingga dapat memperbaiki eksekusi Pemerintah. Dengan begitu, kata Jamil, suatu kebijakan akan menjadi efisien dan efektif.
“Maka bisa dibilang sangat berlebihan bila Megawati harus pasang badan saat Jokowi terus dikritik. Hal itu karena kritik sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari demokrasi,” tutur Jamil.
Menurut Jamil, kalau ada anak bangsa yang harus pasang badan untuk menangkal kritik, maka hal itu mengindikasikan yang bersangkutan belum siap berdemokrasi. Padahal, lanjutnya, semua sudah tahu bahwa demokrasi itu pasti “berisik”, dan aneka pendapat serta kritik akan terus menggema di alam demokrasi.
Baca juga : AHY dan Annisa Pohan Rayakan HUT RI Pakai Baju Adat, Netizen: Presiden Halu…
“Siapa yang tidak siap dengan berisiknya demokrasi, maka orang yang bersangkutan secara alamiah pasti akan tersingkir. Semoga Megawati tidak termasuk yang gagap dengan berisiknya demokrasi, sampai mau pasang badan,” ungkap Dekan FIKOM IISIP tersebut.
Sebelumnya, Megawati meminta masyarakat agar menyampaikan kritik secara konstruktif beserta solusinya kepada Pemerintah.
“Saya hanya ingin orang itu (pengkritik) datang baik-baik bertemu Pak Jokowi, lalu menjelaskan kegagalannya di mana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa,” ucap Megawati saat sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali secara daring.