TIKTAK.ID – Keluarga Ulama Sepuh Banten, Abuya KH Ahmad Muhtadi Dimyati atau Abuya Muhtadi, diketahui menuntut permintaan maaf dari Wakil Koordinator Nasional Barisan Relawan Ganjar-Budi Gunawan (Begawan), Nur Susani Azhari.
Tuntutan tersebut disampaikan atas pernyataan bahwa Abuya memberikan restu kepada Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurut keluarga Abuya Muhtadi, Ahmad Dodo Baidlowi, tindakan dukung-mendukung merupakan hal yang lumrah. Dia menjelaskan bahwa sebagai seorang tokoh agama, Abuya Muhtadi bakal mendukung siapa pun calon presiden (Capres) atau Cawapres di 2024. Meski begitu, dia menyesalkan nama Abuya digunakan dalam upaya politik praktis untuk menggalang suara.
Baca juga : PPP Tanggapi Mesranya Sandiaga dan PKS
“Bahwa pihak Keluarga Besar bani Jasir (Kakek dari Abuya Muhtadi) menyesali adanya upaya politik praktis yang dilakukan guna menggalang suara dalam perebutan jabatan wakil presiden,” ujar Ahmad Dodo dalam keterangannya kepada wartawan, pada Jumat (12/5/23), seperti dilansir Sindonews.com.
Kemudian Ketua Umum Harmoni Muslim Nusantara tersebut mengaku menyesali perbuatan oknum tersebut. Dia menegaskan bahwa tidak pantas menjadikan ulama sepuh seperti Abuya Muhtadi sebagai alat politik untuk memperoleh perhatian Parpol.
“Saya Ahmad Dodo Baidlowi yang juga Ketua Umum Harmoni Muslim Nusantara menyesali perbuatan oknum yang menurut saya tidak pantas, karena menjadikan Ulama Sepuh sebagai kendaraan politik praktis demi mendapatkan perhatian dari Parpol,” tutur Ahmad Dodo.
Baca juga : Ganjar Bakal Hadiri Halal Bihalal Ribuan Relawan Jokowi di Senayan
Ahmad Dodo pun menyatakan keluarga banyak melakukan kegiatan kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) yang dipimpin oleh Budi Gunawan. Akan tetapi, dia menyebut sebagai rekan kerja sekaligus atas nama keluarga besar Bani Jasir, dirinya merasa kecewa dengan ulah relawan Begawan.
“Saya merasa kecewa dengan ulah relawan Begawan yang menurut kami tak beradab terhadap seorang Ulama Sepuh,” terang Ahmad Dodo.
Untuk itu, Ahmad Dodo mengatakan pihak keluarga menuntut permohonan maaf atas tindakan itu secara tertulis.
Baca juga : Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Naik dalam Sebulan Terakhir, Disusul Prabowo dan Anies
“Dengan ini berharap kepada Koordinator Nasional Begawan agar meminta maaf atas tindakannya secara tertulis,” imbuh Ahmad Dodo.