Rayakan HUT ke-17, Gerindra Bakal Hadirkan Jokowi dan Megawati

TIKTAK.ID – Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengeklaim bakal mengundang Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di acara perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra yang akan digelar pada Februari 2025 ini.
Muzani menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (3/2/25).
“Semua pimpinan partai politik, terlebih ketua umum, akan kami undang. Insyaallah,” ujar Muzani saat ditanya soal peluang mengundang Megawati, seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Sempat Dijadwalkan Januari 2025, Pemerintah Tunda Pemindahan ASN ke IKN
“Insya Allah semua mantan presiden bakal kami undang,” imbuh Muzani ketika ditanya terkait peluang mengundang Jokowi.
Awalnya, Muzani menyebut pertemuan antara Prabowo dengan Megawati masih menunggu kepulangan Megawati dari luar negeri.
“Bu Mega sedang berada di luar negeri,” ungkap Muzani di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/2/25), mengutip Akurat.co.
Lantas saat ditanya apakah pertemuan itu akan berlangsung dalam acara puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra, Muzani tak memberikan jawaban pasti. Meski begitu, ia menegaskan kalau dalam perayaan HUT Gerindra nanti, seluruh pimpinan partai politik akan diundang.
Baca juga : Menteri ATR/BPN Siap Cabut Semua Sertifikat Pagar Laut, Asalkan…
Muzani mengatakan HUT ke-17 Gerindra akan jatuh pada 6 Februari 2025 mendatang. Akan tetapi, dia menyebut perayaan HUT Partai Gerindra di tingkat nasional akan diselenggarakan pada 15 Februari. Sehari sebelum itu, kata Muzani, Gerindra berencana mengadakan Rapat Pimpinan Nasional pada 14 Februari.
Kemudian Muzani menyatakan bahwa dirinya sempat berdiskusi dan mengenang cerita bersama Prabowo soal perjalanan Partai Gerindra hingga berusia 17 tahun ketika bertemu di Istana. Dia menjelaskan, Gerindra bisa menjadi seperti saat ini bukan sebuah hal yang tiba-tiba, melainkan sebuah perjuangan politik yang panjang.
“Yang penuh dengan berbagai macam catatan,” tutur Muzani.
Baca juga : Kakek Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Mensos: Sangat Layak dan Sedang Proses
Lebih lanjut, Muzani mengaku turut membahas kajian ketatanegaraan yang dilakukan MPR saat bertemu dengan Prabowo. Dia pun melaporkan pandangan masyarakat terhadap program Makan Bergizi Gratis yang punya sejumlah catatan kritis.
Menurut Muzani, Prabowo menganggap masukan dari warga sebagai koreksi untuk perbaikan. Dia menerangkan, salah satu yang menjadi sorotan yakni keterlambatan distribusi Makan Bergizi Gratis di sejumlah tempat.
“Catatan itu contohnya keterlambatan yang terjadi di beberapa tempat. Beliau juga menyampaikan ada beberapa lauk terlalu kecil dan semuanya beliau ikuti semua pandangan dan catatan yang disampaikan masyarakat terhadap program ini,” ucap Muzani.