TIKTAK.ID – Presiden Sementara Peru, Manuel Merino resmi menyatakan pengunduran dirinya pada Minggu (15/11/20). Dia mengundurkan diri setelah kurang dari seminggu menjabat sebagai Presiden Sementara, menyusul tuntutan anggota parlemen setelah dua orang meninggal dalam demonstrasi mengejutkan yang menggulingkan pendahulunya.
Dikutip dari Reuters, perombakan politik terbaru terjadi saat Peru, memerangi pandemi virus Corona dan diperkirakan akan mengalami kontraksi ekonomi terburuk selama satu abad.
Orang-orang pun segera turun ke jalan untuk merayakan pengunduran diri Merino. Mereka mengibarkan bendera, bernyanyi dan menabuh genderang, meskipun kabar itu membuat Peru semakin terpuruk ke dalam ketidakpastian dan kekacauan hukum. Sebab, para pembuat undang-undang sekarang bergumul tentang siapa yang akan menggantikannya.
Kongres diperkirakan akan mengadakan pemungutan suara kedua pada malam hari setelah pemungutan suara pertama gagal mengumpulkan dukungan mayoritas untuk anggota parlemen sayap kiri dan pembela hak asasi manusia Rocio Silva-Santisteban sebagai Presiden Sementara.
Ketegangan mencekam di Ibu Kota, Lima, saat rakyat Peru menunggu keputusan tentang siapa yang akan menjadi presiden berikutnya.
“Merino sudah mengundurkan diri karena tangannya berlumuran darah, dengan darah anak-anak kita,” kata Clarisa Gomez, salah seorang yang merayakan lengsernya Merino, seraya menambahkan bahwa anggota parlemen yang memberinya kekuasaan juga harus membayar.
Kongres yang didominasi oposisi, Senin lalu memilih untuk mencopot pendahulu Merino Martin Vizcarra sebagai presiden, atas tuduhan penyuapan yang ia bantah.
Anggota parlemen bertemu pada Minggu sore untuk menentukan presiden berikutnya, atau, setidaknya, bagaimana seseorang dapat dipilih.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Merino, mantan Ketua Kongres yang memimpin desakan untuk mendakwa Vizcarra, meminta Kabinetnya untuk tetap membantu pada transisi. Dia menyebut pengunduran dirinya “tidak bisa dibatalkan” dan mendesak perdamaian dan persatuan.
Hanya beberapa menit sebelum pengumuman, Presiden Kongres Luis Valdez mengatakan semua partai politik telah setuju Merino harus mundur. Jika dia menolak, kata Valdez, anggota parlemen akan melayangkan proses impeachment.
Ribuan orang di Peru telah melakukan beberapa demonstrasi terbesar dalam beberapa dekade, kebanyakan di antaranya berlangsung damai tetapi semakin dirusak oleh bentrokan, sejak pemungutan suara untuk menyingkirkan Vizcarra.
Merino juga mendesak agar masyarakat tenang dan berjanji akan mengadakan pemilihan presiden yang sudah ditetapkan pada 11 April.