TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut-sebut bakal memperoleh tiket untuk maju dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Partai pengusung Anies pun dinilai sama dengan partai yang mendukungnya pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 silam.
“Akan terulang lagi partai-partai yang mendukung Anies di Pilpres, seperti yang terjadi pada Pilgub DKI yang lalu. Anies akan didukung oleh partai-partai seperti PKS, Gerindra, dan Demokrat, mengapa begitu? Sebab, partai-partai akan mendukung calon yang berpeluang kuat menang dalam Pilpres,” ungkap Pengamat Politik, Moh. Naufal Dunggio, Rabu (1/6/22), seperti dilansir Tribunnews.com.
Naufal mengatakan bahwa Demokrat ikut bergabung lantaran Anies akan berpasangan dengan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia menyebut pasangan tokoh muda itu sebagai duet maut.
Baca juga : PDIP vs Ganjar Makin Panas, KIB Tak Ingin Manfaatkan Situasi
“Dua anak muda yang kuat, satu sipil dan yang satu militer. Perpaduan yang cocok dalam mengatasi persoalan bangsa. Ego (Prabowo) sebagai orang tua itu bakal dipaksa legowo untuk menyerahkan persoalan bangsa ini kepada kedua anak muda ini,” ucap Naufal.
Naufal menduga Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Letjen (Purn) Prabowo Subianto juga akan legowo memberikan kesempatan kepada dua tokoh muda itu untuk tampil.
“Sudah pasti Pak Prabowo akan legowo kalau juniornya yang maju. Pak Prabowo adalah seorang kesatria yang paten, bukan jenderal kaleng-kaleng,” terang Naufal.
Baca juga : BNPT Dorong Penerbitan Larangan Paham Radikal Usai Konvoi Dukung Khilafah Bermunculan
Terlebih, kata Naufal, Prabowo sudah tiga kali maju dalam Pilpres. Akan tetapi, Prabowo selalu menelan kegagalan dan merasa dicurangi.
“Jadi kita biarkan saja Pak Prabowo istirahat di hari tuanya dengan menyerahkan kepemimpinan bangsa ini kepada yang lebih muda, pintar, dan sudah teruji kepemimpinannya,” tutur Naufal.
Menurut Naufal, dukungan Prabowo kepada pasangan Anies-AHY juga tak lepas dari adanya komunikasi dengan mantan Presiden Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri Partai Demokrat.
Baca juga : MUI Jabar Sebut Aksi Konvoi Ajakan Khilafatul Muslimin Tak Terlalu Mengkhawatirkan
“Pembicaraan antarjenderal berbeda dengan sipil. Kalau antar sipil yang dibicarakan hanya mencari kekuasaan, namun kalau sesama jenderal yang didiskusikan yakni kemajuan dan keamanan bangsa dan negara,” ujarnya.
Kemudian Naufal meyakini jika Gerindra, PKS, dan Demokrat berkoalisi sebagai pengusung Anies-AHY, maka duet tersebut akan memenangkan Pilpres.
Dia melanjutkan, hal itu karena besarnya peluang untuk menang, sehingga partai-partai lain mau tidak mau juga akan ikut bergabung.