TIKTAK.ID – Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengimbau seluruh pencinta mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab agar melanjutkan perjuangan memberantas ketidakadilan. Akan tetapi, Slamet mengatakan perjuangan tersebut tidak dilakukan dengan cara turun ke jalan, melainkan melalui media sosial (medsos).
Slamet mengaku menyerukan hal itu supaya temuan dari HRS Center mengenai dugaan plagiarisme dalam vonis perkara tes usap palsu RS Ummi yang menjerat Habib Rizieq dapat terus tersuarakan.
“Kami dari PA 212 mengajak seluruh pencinta Habib Rizieq dan Alumni 212 untuk segera bangun dan tegak berdiri lanjutkan perjuangan. Kita lanjutkan perjuangan agar bisa menang di medsos,” ujar Slamet melalui konferensi pers di Kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (6/9/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Said Aqil: Dua atau Tiga Periode Bukan Hal Prinsip, yang Penting Pro Rakyat
Slamet menjelaskan, dalam definisi perjuangan medsos, maka para pejuang harus mengerahkan seluruh alat komunikasinya untuk jihad melawan kezaliman. Ia pun menilai bila hal itu dilakukan secara konsisten, kemenangan akan diberikan oleh Allah SWT.
“Gunakan jempol kita, gunakan HP dan alat komunikasi kita untuk jihad lawan kezaliman dalam medsos. Insya Allah jika istiqamah, Allah akan memberikan kemenangan kita,” tutur Slamet.
Tidak hanya itu, Slamet juga mengajak para pimpinan pesantren hingga ormas Islam untuk senantiasa berdoa, supaya pihak-pihak yang melakukan kezaliman terhadap Habib Rizieq dan para ulama bisa punah. Ia lantas mengklaim pihaknya nanti akan menyambut kemenangan dalam pengadilan akhirat.
Baca juga : Eks Pentolan FPI Banten Jadi Ketum Front Persaudaraan Islam
“Ayo mulai hari ini ajak umat, jamaah, dan santri untuk tetap mengetuk pintu langit dengan banyak istigosah, berzikir di pondok, dan di majelis masing-masing. Dengan begitu, Allah akan menghancurkan orang-orang dan kelompok yang zalim kepada cucu Rasulullah dan ulama-ulama kita,” tegas Slamet.
Untuk diketahui, Direktur HRS Center Abdul Chair Ramadhan sempat menyampaikan bahwa unsur plagiarisme merujuk pada uraian penjelasan “kesengajaan dengan kemungkinan” yang ternyata berasal dari internet.
“Setidaknya terdapat dua sumber dugaan plagiarisme, yaitu Hukum Online dan atau skripsi mahasiswa fakultas hukum yang tidak menyebutkan sumber referensinya,” jelas Chair dalam konferensi pers di Kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (6/9/21).