TIKTAK.ID – Massa Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 diketahui telah menggelar demo di Patung Kuda. Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Muhammad bin Husein Alatas menjelaskan, terdapat lima persoalan yang menjadi tuntutan massa. Salah satunya, dia mendesak Pemerintah agar menangkap para penista agama.
“Kita meminta semua penista agama ditangkap tanpa terkecuali. Penjarakan penista agama. Jika belum dipenjarakan, maka kita akan terus kawal, akan terus tuntut,” ungkap Habib Husein Alatas lewat orasinya, pada Jumat (25/3/22), seperti dilansir detik.com.
Kemudian menantu Habib Rizieq Shihab itu bertanya kepada massa apakah siap mengawal tuntutan dalam demo ini.
Baca juga : Diisukan Jadi Pengganti Ma’ruf Amin Terkait Tunda Pemilu, Puan Buka Suara
“Tuntutan ini kita minta kepada Presiden Jokowi. Jika Jokowi tidak bisa jawab tuntutan umat, sebaiknya Jokowi mundur, setuju?” ucap Habib Husein Alatas.
“Sebab, berdasarkan TAP MPR Nomor 6, bila presiden sudah tidak dipercaya rakyat maka harus mundur. Siap menghormati presiden yang mundur? Siap bersatu? Siap membela Allah? Siap membela Nabi? Siap mengawal tuntutan umat? Allahu Akbar,” sambung Habib Husein Alatas.
Sementara itu, Ketum PA 212 Slamet Maarif mengklaim memberi surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Slamet mengatakan dalam surat tersebut, dirinya membandingkan kasus penodaan agama di era presiden-presiden sebelumnya.
Baca juga : Novel Tawarkan Bantu Tangkap Harun Masiku, Begini Kata KPK
“Saya ingin menyampaikan kalau betul di masa presiden lalu ada penodaan agama. Di zaman Pak Harto ada penodaan agama, dan di zaman SBY juga ada. Namun yang kami rasakan di masa kepemimpinan engkau semakin banyak, semakin marak. Bahkan terkesan diberikan ruang tebuka kepada penoda dan penista agama,” tegas Slamet.
Slamet menjelaskan, surat terbuka itu berisi tiga tuntutan. Slamet mendesak agar tidak ada pembiaran kasus penodaan agama.
“Meminta kepada presiden RI supaya bertaubat atas pembiaran selama ini terhadap penistaan dan penodaan agama. Jadi kami meminta dan menasihati Pak Jokowi untuk bertaubat, karena terkesan membiarkan penista agama di negeri tercinta ini,” tutur Slamet.
Baca juga : Puan Bersedia Disandingkan dengan Prabowo atau Anies di 2024, Bagaimana Peluangnya?
Lebih lanjut, Slamet meminta Jokowi menjunjung tinggi Pancasila. Dia juga ingin para penista agama dapat diproses secara hukum.