TIKTAK.ID – Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengatakan bahwa pihaknya tidak bersedia melakukan dialog atau diplomasi, bila hanya dilakukan dua pihak antara Pemerintah Indonesia dan pihaknya.
“TPNPB di bawah Pimpinan Gen Goliath Tabuni, menolak Dialog dengan Jakarta,” ujar Sebby melalui pesan singkat, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Sabtu (29/5/21).
Meski begitu, Sebby mendesak agar Pemerintah Indonesia bersedia melakukan perundingan dengan pihak TPNPB OPM pimpinan Gen Goliath Tabuni bersama dengan seluruh komponen pembebasan Papua yang selama ini kerap melakukan perlawanan.
Sebby menilai dialog itu harus dimediasi oleh pihak ketiga, yang harus berasal dari Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami tidak ada agenda dialog. Tetapi agenda kami yang ada adalah perundingan segitiga, yakni perundingan yang dimediasi oleh Badan Organisasi PBB,” terang Sebby.
“Jadi dialog Jakarta-Papua itu tidak akan terwujud jika aktor utama (main actor-nya) tidak dilibatkan,” tegasnya.
Perlu diketahui, TPNPB OPM telah menunjuk Puncak Ilaga, Papua, sebagai lokasi perang dengan aparat gabungan TNI Polri. Mereka mengklaim menunjuk wilayah itu karena jauh dari wilayah sipil, sehingga tidak akan membahayakan masyarakat sipil Papua.
Pihak TNI sendiri mengaku tidak ambil pusing dengan penunjukan Puncak Ilaga sebagai lokasi perang melawan OPM.
Tetapi Anggota Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI dari Papua, Filep Wamafma mendesak agar Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi dan komunikasi dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), ketimbang dengan perang terbuka di Ilaga.
“Saya berharap perlu dilakukan diplomasi politik antara TNI, Polri dan OPM, agar ada solusi terbaik. Ini demi menyelamatkan warga sipil,” tutur Filep, Jumat (28/5/21).
Sementara itu, diplomat TPNB-OPM, Amatus Akouboo meminta dukungan internasional untuk membantu mengirimkan pasukan perdamaiannya ke Papua Barat melawan Indonesia. Melalui pidato dalam acara Perayaan Hari Pasukan Perdamaian PBB di Australia Sabtu (29/5/21), Akouboo menyebut Indonesia sebagai kolonial.
“Kolonialisme dunia masih ada, kemudian memusnahkan penduduk asli di seluruh dunia. Di bawah Pemerintahan kolonial Indonesia saat ini, ada hampir satu juta warga sipil Papua Barat yang tidak bersalah meninggal di Tanah Air mereka. Hal itu karena pengingkaran terhadap hak menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan,” jelas Amatus Akouboo, mengutip Suara.com, Sabtu (29/5/21).