TIKTAK.ID – Akar masalah yang menyebabkan rencana aksi mogok kerja Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) perlahan mulai terkuak. Rupanya terdapat wacana pemangkasan gaji di balik rencana aksi itu.
Merespons informasi tersebut, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak menepis kabar mengenai rencana direksi memangkas gaji karyawan.
“Katanya begitu,” ujar Ahok, seperti dilansir detikcom, pada Rabu (22/12/21).
Baca juga : Tjahjo Puji Firli Hanya Soal 1 Periode 2 Menteri Kena OTT KPK, ICW Tak Terima
Namun rencana pemangkasan gaji itu masih belum terlaksana. Ahok mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta agar direksi selalu berkomunikasi dan koordinasi. Dia pun mengakui persoalan ini yang sering dipermasalahkan oleh para pegawai Pertamina.
“Itu yang kami minta acara direksi agar selalu ada komunikasi dan koordinasi dan itu yang sering dimasalahkan oleh beberapa perwira Pertamina,” ungkap Ahok.
Kemudian Ahok mengklaim bahwa pihaknya juga telah memberikan arahan ke direksi untuk menyelesaikan masalah itu.
Baca juga : Soal Foto Puan di Lokasi Bencana, Pengamat: Masyarakat Butuh Sembako, Bukan Baliho
“Sudah minta ke direksi supaya diselesaikan,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Untuk diketahui, Komisaris Independen Pertamina, Iggi Haruman Achsien menyatakan saat ini tidak ada pemotongan gaji di perusahaan minyak dan gas milik negara itu.
“Saat ini tak ada pemotongan gaji di Pertamina,” jelas Iggi.
Menurut Iggi, dalam rangka adaptasi menyambut post pandemi, manajemen Pertamina tengah melakukan kajian program agile working, dengan holding/kantor pusat sebagai pilot project yang tugas dan pekerjaannya bisa dilakukan dari rumah. Dia menjelaskan, ada opsi untuk memilih pola kerja dengan mekanisme Work From Office (WFO) atau Work From Home (WFH).
Baca juga : Luhut Jawab Julukan ‘Menteri Segala Urusan’ di Acara GAMKI
“Untuk yang memilih bekerja secara WFH akan ada penyesuaian pada upah dengan pertimbangan pada aspek/komponen transportasi. Sementara bagi pekerja yang memilih WFO full tidak ada penyesuaian komponen gaji /tetap,” tutur Iggi.
Iggi menilai penyesuaian tersebut akan dilakukan perusahaan usai adanya persetujuan dari pekerja.
“Program ini bakal diimplementasikan usai pandemi berakhir. Sosialisasi juga akan terus dilakukan, sehingga pekerja paham dengan mekanisme agile working ini. Jadi saat ini program tersebut masih belum dijalankan. Komisaris juga meminta direksi untuk berhati-hati mengambil kebijakan dengan memperhatikan aspirasi yang ada,” jelas Iggi.