TIKTAK.ID – Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev pada Sabtu (19/3/22) mengatakan kelompok Nasionalis di Ukraina sedang merencanakan serangan kimia di beberapa wilayah jika pasukan Rusia memasuki wilayah tersebut.
“Kelompok Nasionalis telah menempatkan sejumlah ranjau di fasilitas penyimpanan amonia dan klorin di pabrik kimia Sumykhimprom di Sumy untuk meracuni penduduk wilayah Sumy jika pasukan Rusia memasuki kota,” katanya, seperti yang dilaporkan TASS, Minggu (20/3/22).
Ia menjelaskan bahwa di permukiman Kotlyarovo, wilayah Nikolayev, militan unit nasionalis merencanakan provokasi dengan penggunaan bahan kimia beracun. Untuk tujuan ini, mereka telah menempatkan wadah dengan bahan kimia beracun di gedung sekolah menengah, yang akan meledak ketika pasukan Rusia mendekati permukiman itu.
“Kami memperingatkan seluruh dunia beradab dan organisasi internasional tentang provokasi sinis pihak berwenang Ukraina, yang, jika terwujud, akan melimpahkan kesalahannya kepada pasukan Rusia karena hal seperti itu telah dilakukan lebih dari sekali,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa hal itu dilakukan dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Uni Eropa, yang menganggap Ukraina sebagai instrumen kebijakan anti-Rusia.
Dia juga menceritakan tentang beberapa pelanggaran yang dilaporkan oleh markas besar koordinasi respons kemanusiaan Rusia di Ukraina. Jadi, dalam kata-katanya, radikal dari batalyon pertahanan teritorial memeras uang dari warga sipil di pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Chernigov dan Kiev dengan dalih mengumpulkan dana untuk tentara Ukraina.
“Biaya bagi mereka yang mencoba melarikan diri ke Rusia dua kali lipat lebih tinggi. Hal yang paling sinis adalah jika orang kekurangan uang, kaum radikal merebut mobil mereka dan mengirim orang kembali dengan berjalan kaki,” tambahnya.
Sementara itu, dilansir Sputniknews, di Mariupol dilaporkan kelompok neo-Nazi dari Resimen Azov membunuh penduduk sipil. Salah satu warga Mariupol Nina Kulayeva mengatakan sejumlah orang tewas setelah neo-Nazi dari Resimen Azov Ukraina dengan sengaja menghancurkan kolam renang Neptunus di pusat kota pesisir tenggara yang saat ini dikelilingi oleh pasukan Rusia dan Republik Rakyat Donetsk.
Kulayeva, yang sebelumnya melarikan diri dari Mariupol, mengatakan bahwa neo-Nazi, yang mengambil posisi di kolam renang kota yang baru diperbaiki, kemudian menghancurkannya dan “juga membunuh banyak orang” di sana.
Wanita itu menduga dengan menghancurkan kolam, anggota Resimen Azov tampaknya ingin mengintimidasi penduduk setempat.