TIKTAK.ID – Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengumumkan pada Senin (5/10/20) bahwa pembatasan akses karena virus Corona di Auckland akan dicabut pada minggu ini. Hal itu dia sampaikan karena ia meyakini gelombang kedua infeksi virus Corona di kota terbesar negara itu hampir bisa dihapuskan.
“Rasanya lebih lama, dan berlarut-larut dan sudah mulai terasa seperti tahun yang sangat panjang,” katanya.
“Namun terlepas dari ini, warga Auckland dan Selandia Baru tetap pada rencana yang telah dua kali berhasil sekarang, dan sekali lagi mengalahkan virus.”
Kota ini akan melangkah ke level siaga 1 sebelum tengah malam pada Rabu besok, bersamaan dengan negara lain, dengan tanpa ada kasus baru yang dilaporkan di cluster Auckland selama 10 hari berturut-turut.
“Sekarang ada 95 persen kemungkinan cluster tersebut disingkirkan,” kata Ardern pada konferensi pers.
“Covid-19 akan bersama kita selama beberapa bulan mendatang. Tapi kita tetap harus menandai pencapaian ini.”
Selandia Baru, negara berpenduduk lima juta jiwa, tampaknya telah membasmi penularan Covid-19 pada awal tahun ini menyusul penguncian nasional yang ketat dan kemudian dicabut.
Wabah Auckland terbaru, terdeteksi pada Agustus lalu, dan merupakan kota dengan jumlah kasus terbesar di negara itu, yaitu 179 kasus, dan memaksa Ardern untuk memperkuat pembatasan di Auckland.
Dengan dilakukannya tindakan pelonggaran, berarti tidak akan ada batasan bagi 100 orang untuk berkumpul di Auckland, dan tidak ada aturan jarak fisik di bar dan restoran.
Negara itu mencatat satu kasus baru pada Senin ini, yang melibatkan seorang Selandia Baru yang kembali dari luar negeri, dan menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 1.499, termasuk jumlah 25 kematian.
Keberhasilan Ardern dalam mengatasi virus Corona telah memainkan peran penting dalam menempatkannya di puncak atas dalam pemilihan umum pada 17 Oktober.
Namun, Ardern memperingatkan bahwa kesuksesannya tidak bisa dianggap remeh.
Kesuksesannya itu bisa juga berarti karena penurunan penggunaan aplikasi pelacakan Covid-19 yang resmi dan penurunan jumlah tes virus.
“Kebangkitan virus bukan satu-satunya kekhawatiran kami, kebangkitan rasa puas diri juga ada sebagai kekhawatiran,” kata Ardern.