TIKTAK.ID – Upaya relawan Ganjar Pranowo, GP Center melaporkan Anies Baswedan ke Bareskrim Polri telah gagal, akibat kurangnya alat bukti yang dibawa ketika sedang membuat laporan.
Untuk diketahui, GP Center menuduh Anies menyebarkan hoaks ketika mengkritik pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan membandingkannya dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Menurut Sekretaris Jenderal GP Center, Bima Mutaqqal, pihaknya melaporkan Anies atas pernyataanya dalam acara hari ulang tahun ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/23). Bima menilai pernyataan Anies bisa berkembang luas dan menjadi pembohongan publik.
Baca juga : Puji PKS Capreskan Anies, Din Syamsuddin: Figur Tepat untuk Indonesia ke Depan
“Terlebih, kita lihat sendiri terjadi kekisruhan di media sosial tentang masalah ini. Di antara relawan sudah terjadi perpecahan lantaran masalah ini. GP Center mencoba untuk tidak meluas dengan cara melaporkan ke pihak berwajib,” ujar Bima di gedung Bareskrim Polri, Selasa (23/5/23), seperti dilansir Tempo.co.
Bima menjelaskan bahwa pihaknya membawa tiga alat bukti, yaitu data dari Badan Pusat Statistik (BPS), data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan video ucapan Anies saat milad PKS.
“Kita transkrip dari detik ke berapa sampai berapa. Jadi itu adalah dasar kita melaporkan ke Bareskrim dan itu diproses. Ketika diproses itu berarti barang bukti yang valid melakukan tahap penyelidikan,” tutur Bima.
Baca juga : Budayawan Sebut Erick Thohir Mampu Dongkrak Elektabilitas Prabowo atau Ganjar Jika Jadi Cawapres
Akan tetapi, Bima menyebut Bareskrim Polri belum menerima laporan mereka lantaran penyidik mengatakan kalau bukti yang diajukan masih kurang. Ia pun mengeklaim pihaknya bakal melengkapi bukti-bukti yang diminta untuk membuat laporan ke depannya.
“Inshaallah ke depannya kita akan melakukan jadwal laporan selanjutnya,” terang Bima.
Kemudian Bima menampik upaya pelaporan ini bertujuan menjegal Anies dari Pemilu 2024. Anies sendiri merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Baca juga : Sebut Masyarakat ‘Tertekan Berdemokrasi’, Anies Desak Pemerintah Tak Intervensi Pemilu 2024
“Apakah kita menjegal? Tidak, kita tak menjegal,” tegas Bima.
Bima juga membantah kalau tindakan ini adalah arahan dari Ganjar Pranowo dan bermuatan politis. Dia memaparkan bahwa alasan GP Center melaporkan hal ini karena Anies menjadi bagian dari masyarakat sipil, sehingga masyarakat berhak atas informasi yang valid.