
TIKTAK.ID – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ade Irfan Pulungan mengungkapkan bahwa reshuffle menteri yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan evaluasi kinerja para pembantunya. Ade mengklaim hal itu bukan karena alasan yang bersifat politik.
“Presiden itu selalu mengevaluasi semua kinerja aparat, tidak hanya menteri. Kami saja di KSP juga dievaluasi,” ujar Ade melalui diskusi virtual bertajuk “2023 Tahun Turbulensi Politik” yang disiarkan MNC Trijaya, pada Sabtu (7/1/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Ade mengatakan reshuffle yang akan dilakukan merupakan hak prerogatif presiden. Akan tetapi, kata Ade, dalam pelaksanaannya rombak ulang Kabinet itu bakal dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja tersebut.
Baca juga : Elektabilitas Anies Turun Saat Publik Makin Puas dengan Kinerja Jokowi, NasDem Siap Lakukan Ini
“Kita menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi. Siapa-siapa menterinya, yang masih ‘lambat’ menjalankan program yang sudah ditentukan oleh Presiden,” terang Ade.
Menurut Ade, masa pandemi Covid-19 sudah banyak menghambat program kerja Pemerintah. Oleh sebab itu, dia menganggap saat ini adalah waktunya untuk bergerak lebih cepat.
“Karena sisa waktu legislasi ini tidak sampai 2 tahun lagi. Kita kemarin terhambat program kerja Pemerintah oleh masa Covid yang hampir 2,5 tahun, tapi sekarang Covid sudah dicabut masa PPKM-nya. Jadi semua harus bisa bergerak lebih cepat,” tutur Ade.
Baca juga : Soal Bendera Partai Ummat, PBNU: Hormati Masjid, Tegakkan Sanksi
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat menyampaikan pernyataan serupa. Dia menyebut kocok ulang Kabinet atau reshuffle akan dilakukan jika ada kinerja menteri yang dirasa kurang baik.
“Nanti kalau presiden melihat ada bahwa ini kurang baik, ini kurang baik pasti akan di-reshuffle. Apakah itu nanti presiden memiliki pandangan seperti itu, kita tunggu saja, karena menjadi hak prerogatif presiden,” jelas Ma’ruf di Masjid At-Taqwa Matraman, Jakarta Timur dalam video yang diterbitkan Setwapres, pada Jumat (6/1/23).
Jokowi sendiri masih belum memberikan titik terang mengenai isu reshuffle yang saat ini sedang berhembus cukup kencang. Saat ditanya pada Kamis (5/1/23) terkait isu ini, Jokowi hanya menjawab besok.
Baca juga : Koalisi Gerindra-PKB Disebut Siap Umumkan Capres-Cawapres Akhir Januari 2023
“Besok, ya besok,” ucap Jokowi saat kunjungan kerja ke Dumai, Riau, Kamis (5/1/23).
Jokowi pun tak mempertegas maksud pernyataannya ihwal kapan reshuffle Kabinet dilakukan. Jokowi kembali bicara dengan nada bercanda.
“Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, atau bisa Rabu,” imbuhnya.