
TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah tengah berupaya agar alutsista dapat diproduksi di dalam negeri. Dia menyebut targetnya 50 persen alutsista bisa diproduksi secara lokal.
“Presiden telah amanatkan agar produksi sebanyak mungkin dan saya kira dalam kontrak ini minimal 50 persen buatan negeri,” terang Prabowo pada Rabu (2/11/22) dalam acara Indo Defence 2022, seperti dilansir Tempo.co.
Kemudian Prabowo mengatakan Presiden Jokowi juga meminta supaya RI dapat terus menggenjot industri pertahanan. Dia menjelaskan, Pemerintah menargetkan agar Indonesia mampu masuk dalam 50 besar industri pertahanan.
Baca juga : Jokowi Sebut 3 Kepala Negara Belum Konfirmasi Hadir di KTT G20 Bali
“Beliau terus memberi arahan untuk memanfaatkan situasi yang ada dengan cara kerja sama dengan sumber-sumber maju teknologi dunia. Beliau berharap agar teknologi pertahanan bisa maju dengan pesat yang mana ini akan terus kita pacu,” ucap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mendorong supaya Indonesia terus mengambil langkah aktif dalam pengembangan industri pertahanan, mengingat temuan indikasi meningkatnya anggaran pertahanan sejumlah negara dunia dan kemunculan berbagai teknologi baru di dunia militer.
“Kita tahu kalau indikasi anggaran pertahanan di negara-negara NATO, Timur Tengah, dan Asia Timur ini ada kecenderungan naik sangat drastis serta kemunculan teknologi-teknologi militer yang baru. Hal itu juga perlu kita ikuti bersama,” tutur Jokowi.
Baca juga : Sandi Bakal Temui Prabowo Bahas Langkah Politik Jelang Pilpres 2024
Untuk itu, Jokowi menyatakan Pemerintah membuka ruang yang besar bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk ikut terlibat aktif dalam pembangunan industri pertahanan dan alutsista.
“Entah itu secara mandiri, atau kerja sama dengan industri pertahanan dari luar negeri. Saya kira ini sebuah perkembangan yang sangat baik dan yang paling penting kita dapat mengadopsi sebanyak mungkin teknologi-teknologi baru di bidang pertahanan militer,” jelas Jokowi.
Lebih lanjut, Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia harus mengoptimalkan kerja sama dengan supplier atau penyuplai alutsista dari luar negeri. Dia menyebut supplier luar negeri mesti bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan alutsista Indonesia.
Baca juga : Golkar Solo Dukung Gibran Jadi Cagub Jateng 2024
“Untuk alutsista yang teknologinya masih belum kita kuasai sepenuhnya, misalnya pesawat tempur fighter-fighter itu, kita sudah kontrak dengan Prancis, Rafale. Kemudian sejumlah senjata yang canggih, kita terpaksa masih mencari dari luar,” kata Prabowo, mengutip detik.com.