TIKTAK.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika saat ini sedang mewacanakan startup digital menjadi mata kuliah wajib di perguruan tinggi mulai 2022 mendatang. Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa tujuan dari wacana tersebut guna mendorong partisipasi mahasiswa dalam membangun startup atau usaha rintisan.
Wacana tersebut pun sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang memberikan hak bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studinya, namun tetap mendapatkan Satuan Kredit Semester (SKS).
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani, tahun ini pihaknya sudah mulai melatih dosen-dosen yang akan mengajar mata kuliah itu. Ia menyebut Kemendikbudristek memiliki target pada tahun depan setidaknya 100 ribu mahasiswa sudah bisa mengikuti mata kuliah startup digital.
“Nantinya, tim yang lolos dalam seleksi pengembangan startup (mahasiswa yang mengikuti mata kuliah) bakal mendapat bimbingan yang lebih intensif agar bertahan jangka panjang serta bisa masuk ke platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus,” ujar Paris melalui keterangan tertulis, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (12/5/21).
Paris menjelaskan, persiapan pembuatan mata kuliah startup digital ini akan bekerja sama dengan program bertajuk 1.000 Startup Digital, yakni gerakan yang diluncurkan oleh Kominfo 2019 lalu, saat Rudiantara masih menjabat sebagai menteri.
Paris memaparkan, program 1000 Startup Digital dapat menjadi wadah pemberi pendampingan dan pemberdayaan dunia startup digital di Indonesia, yang terdiri atas enam tahapan. Tahapan tersebut akan berguna untuk memberikan wadah bagi setiap pegiat startup untuk bisa belajar sesuai dengan kebutuhan pengetahuan dari tingkat dasar, sampai siap untuk dites pasar.
Tahapan pertama adalah ignition, yaitu seminar daring dari pelaku dan regulator industri startup. Kemudian networking yang berupa kegiatan berjenjang dengan peserta lainnya di daerah masing-masing.
Selanjutnya terdapat workshop, yakni pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis membangun startup, mulai dari ide hingga launching.
Setelah itu, ada tahapan hacksprint, atau aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari secara online dan offline bersama mitra coworking di masing-masing kota.
Berikutnya ada bootcamp berupa bimbingan mentor, dan terakhir incubation atau mentoring khusus.