TIKTAK.ID – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesia (PP PBSI), Agung Firman Sampurna, mengimbau para atlet badminton agar tidak menyesali kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020.
“Saya mengucapkan selamat datang untuk teman-teman semua. Kita tidak perlu membahas yang di belakang, yang sudah lewat biarlah lewat, tidak usah disesali,” ujar Agung, seperti dikutip CNNIndonesia.com dari situs resmi PBSI.
“Kalau kita berhasil, maka kita berhasil sama-sama. Tapi kalau kalah, maka kesalahan terbesar ada di Ketua Umum PBSI, bukan di teman-teman,” imbuh Agung untuk menguatkan hati para atlet bulutangkis yang belum mampu meraih medali di Olimpiade Tokyo.
Kemudian Agung meminta para atlet dan pelatih agar beristirahat dan menenangkan diri, supaya bisa memperkuat mental dalam menghadapi turnamen lain di kemudian hari. Ia pun menyebut PBSI akan menggelar evaluasi dan mempelajari permainan calon lawan untuk bersiap di turnamen selanjutnya.
Agung mengklaim PBSI juga membuka pintu saran dan masukan dari atlet serta pelatih, demi memperbaiki prestasi Indonesia.
“Setiap teman-teman di sini sudah diberikan bakat dan talenta. Tinggal bakat dan talenta itu yang kita asah bersama-sama. Nah, begitu kita berbicara tentang perjuangan, tentu tidak bisa berjuang sendiri,” tutur Agung.
Agung menegaskan, perjuangan para atlet di Olimpiade Tokyo 2020 bukan sekadar olahraga, melainkan menjadi ajang pemersatu bangsa.
“Saat teman-teman bertanding, yang ribut-ribut itu tidak ada. Semua nonton dan mendukung. Jadi besar sekali pengaruh teman-teman untuk negara ini, dan yang dilakukan teman-teman itu melampaui dari sekadar pertandingan olahraga,” ungkapnya.
Sebelumnya, Agung Firman beserta jajaran PP PBSI menyambut kloter pertama tim bulutangkis Olimpiade Indonesia di Ruang VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (1/8/21) sore.
Tim badminton kloter pertama itu terdiri dari Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Melati Daeva Oktavianti, dan Gregoria Mariska Tunjung. Terdapat pula dua pelatih bulutangkis, Herry Iman Pierngadi dan Nova Widianto, serta para atlet renang dan panahan.