TIKTAK.ID – Belakangan ini angka kasus Covid-19 kembali melonjak. Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 disebut-sebut menjadi biang keroknya.
Sampai saat ini, total terdapat 57 pasien yang tercatat terinfeksi subvarian anyar ini.
Secara karakter, sebenarnya subvarian Omicron teranyar itu mirip dengan Omicron sebelumnya yang mudah menular. Akan tetapi, gejala yang ditimbulkan diklaim relatif lebih ringan.
Menurut dokter spesialis paru, Erlina Burhan, ada dua gejala paling umum yang dialami pasien terpapar subvarian ini. Kedua gejala itu yakni batuk dan sakit tenggorokan.
“Dua keluhannya adalah sakit tenggorokan dan batuk. Kalau Delta dulu itu, kan, demam, tapi ini [Omicron BA.4 dan BA.5] tidak,” terang Erlina beberapa waktu lalu, seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Erlina menilai masyarakat juga perlu mewaspadai kemungkinan munculnya ciri infeksi Omicron BA.4 dan BA.5 lainnya. Di antaranya demam, kelelahan, nyeri otot, dan sesak napas saat infeksi sudah parah.
Erlina mengatakan karena sangat mirip dengan flu, maka sering kali gejalanya disepelekan. Dia menganggap hal itu membuat masyarakat enggan melakukan pemeriksaan karena meyakini flu akan bisa sembuh dengan sendirinya.
Oleh sebab itu, Erlina mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan gejala mirip flu tersebut. Dia juga mengimbau masyarakat untuk segera melakukan tes Covid-19 bila mengalami gejala batuk dan sakit tenggorokan.
“Ini [tes Covid-19] penting untuk tracing dan memperoleh pengobatan yang tepat,” jelas Erlina.
Tidak hanya itu, Erlina menyatakan pemeriksaan sedari dini akan membuat infeksi bisa lebih mudah untuk diatasi. Dia menegaskan, jangan sampai pasien datang ke rumah sakit dengan gejala yang sudah memburuk, termasuk di antaranya sesak napas.
“Kalau sudah mengalami sesak, itu berarti melibatkan jaringan paru dan kekurangan oksigen. Hal ini bahaya, makanya harus segera diobati,” tutur Erlina.
Perlu diketahui, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga Kamis (23/6/22) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan sebanyak 1.907 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu pun menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.074.825, terhitung sejak kasus pertama diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 silam.