Kecam Serangan Israel di Gaza, IDAI Desak Lindungi Hak Anak-anak
TIKTAK.ID – Perang di jalur Gaza antara Israel dan Palestina semakin memburuk. Bahkan setiap harinya, korban terus berjatuhan dari tentara hingga warga sipil, termasuk anak-anak.
Perang tersebut pun dikabarkan sudah masuk ke dalam tindakan tragis, yakni pengeboman pada tempat tinggal. Merespons hal itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan ucapan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban yang terdampak perang Gaza di Palestina.
Kemudian IDAI juga menyatakan mengutuk keras tindakan tragis yang terjadi di Gaza, yaitu pengeboman yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap bangunan-bangunan tempat tinggal, konvoi pengungsi, dan rumah sakit di wilayah tersebut.
Baca juga : Jokowi Restui Mahfud MD Dampingi Ganjar di Pilpres 2024
“Tragedi kemanusiaan ini sudah menyebabkan banyak kematian dan kerugian yang signifikan pada penduduk sipil, termasuk populasi yang rentan seperti pasien yang sedang di rawat di rumah sakit”, tulis IDAI melalui akun Instagram miliknya @idai_ig, pada Rabu (18/10/23), seperti dilansir Okezone.com.
Menurut IDAI, banyaknya anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi kemanusiaan tersebut, menyebabkan tindakan ini melanggar hak asasi manusia, Konvensi Jenewa, dan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.
Untuk itu, sebagai bentuk solidaritas, IDAI menyerukan kepada masyarakat internasional, termasuk pihak yang berwenang di seluruh dunia, agar segera menanggapi situasi ini, dan menuntut pertanggung jawaban dari pihak yang terlibat dalam tindakan ini.
Baca juga : Diisukan Bakal Deklarasi Jadi Cawapres Prabowo, Erick Thohir Masih Dampingi Jokowi ke Tiongkok
“Kita perlu melindungi hak-hak anak dan memastikan keselamatan anak-anak,” terang IDAI.
IDAI menjelaskan bahwa warga sipil khususnya anak-anak memerlukan perlindungan dari kekerasan lebih lanjut. Mereka menyebut pasokan kemanusiaan, termasuk kebutuhan pokok, makanan, obat-obatan, dan ketersediaan tempat tinggal, harus terjamin.
IDAI menegaskan bahwa sebagai organisasi seluruh dokter spesialis anak di Indonesia, pihaknya mendukung upaya-upaya untuk melindungi dan mengadvokasi hak asasi manusia serta mendukung upaya-upaya perdamaian yang berkelanjutan.
Baca juga : Mahfud MD Resmi Cawapres Ganjar, Pengamat: PDIP Ingin Buktikan Tak Bergantung dengan Jokowi
Perlu diketahui, setidaknya 500 orang dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza pada Selasa (17/10/23). Hal itu menjadi insiden paling mematikan sejak rezim penjajah tersebut melancarkan serangan sejak 7 Oktober lalu.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun mengecam serangan udara itu. Dia menyebutnya sebagai tindakan “genosida” dan “bencana kemanusiaan”, mengutip CNBCIndonesia.com dari Al Jazeera.