TIKTAK.ID – Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Presiden Joe Biden mengatakan pada Rabu (20/1/21) bahwa Sanksi China kepada mantan pejabat administrasi Presiden Donald Trump “tidak produktif dan sinis”. Ia juga mendesak kedua partai di Amerika untuk mengutuk tindakan tersebut.
Hampir bertepatan dengan pelantikan Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, Beijing mengumumkan sanksi terhadap apa yang mereka sebut sebagai para “pembohong dan penipu” yaitu Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo dan 27 pejabat tinggi masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan Pompeo dan yang lainnya telah “merencanakan, mempromosikan, dan melaksanakan” langkah-langkah yang telah mengganggu urusan dalam negerinya. Sanksi itu melarang mantan pejabat dan anggota keluarga dekat memasuki China, dan membatasi perusahaan yang terkait dengan mereka untuk melakukan bisnis di negara tersebut.
“Menerapkan sanksi ini pada Hari Pelantikan tampaknya merupakan upaya untuk memainkan perpecahan partisan,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Biden, Emily Horne dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
“Warga Amerika dari kedua belah pihak harus mengkritik langkah yang tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika untuk mengalahkan China,” kata Horne.
Pompeo, yang melakukan rentetan tuduhan terhadap China di minggu-minggu terakhir masa jabatannya, menyatakan pada Selasa kemarin bahwa China telah melakukan “genosida dan kejahatan atas kemanusiaan” terhadap Muslim Uighur.
“Apa yang disebut determinasi oleh Pompeo ini tidak lain adalah sebatas kertas,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China sebagai tanggapan. “Politisi AS ini terkenal karena berbohong dan curang, menjadikan dirinya bahan tertawaan dan badut.”
China telah berulang kali menolak tuduhan pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang, di mana panel Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan setidaknya 1 juta orang Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di sejumlah kamp.
Menlu AS pilihan Biden untuk menggantikan Pompeo, yaitu Antony Blinken mengatakan pada Selasa kemarin bahwa dia setuju dengan penilaian Pompeo.
Dia mengatakan pada sidang konfirmasi Senatnya bahwa “tidak diragukan lagi” China merupakan tantangan paling signifikan bagi Amerika Serikat dibanding dengan negara mana pun, dan bahwa dia percaya ada dasar yang sangat kuat untuk membangun kebijakan bipartisan AS untuk melawan Beijing.