
TIKTAK.ID – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tak mengesampingkan kemungkinan perang besar-besaran dengan Rusia, namun ia mengatakan bahwa Ukraina bukan Titanic yang tenggelam dan menuduh Washington dan media memicu kepanikan sehingga membebani ekonomi negara itu, sementara “tak ada tank di jalanan”.
Ia menyampaikan hal itu pada Jumat (28/1/22) setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat dan NATO tidak membahas tuntutan keamanan utama Kremlin di kebuntuan Timur-Barat atas krisis Ukraina, namun Moskow siap untuk terus berdialog, seperti yang dilansir Reuters, Sabtu (29/1/22).
Berbicara pada konferensi pers untuk media asing, Zelensky mengatakan: “Tidak ada tank di jalan-jalan. Tetapi media memberi kesan, bahwa kita berperang, bahwa tentara kita turun di jalanan… Bukan itu masalahnya. Kami tidak membutuhkan kepanikan ini.”
“Saya tidak menganggap situasi sekarang lebih tegang dari sebelumnya,” katanya, tetapi menambahkan, “Saya tidak mengatakan eskalasi sebagai sesuatu yang tidak mungkin.”
Ia menlanjutkan, Gedung Putih membuat “kesalahan” dengan menyoroti secara berlebihan risiko perang skala besar, dan bahwa ini adalah pesan yang dia berikan kepada Presiden AS, Joe Biden dalam panggilan telepon mereka pada Kamis kemarin.
Namun, ia juga mengatakan Rusia mencoba untuk mengintimidasi dan mengacaukan Ukraina, Kyiv menopang mata uang Hryvnianya dengan cadangan FX, serta mencari dukungan militer, politik dan ekonomi dari Barat.
Ia menegaskan Ukraina membutuhkan 4-5 miliar dolar untuk menstabilkan ekonominya, termasuk melalui investasi asing, menyambut paket bantuan 1,2 miliar Euro dari Uni Eropa.
Zelensky mengatakan bahwa Rusia harus membuktikan bahwa mereka tidak sedang berniat untuk berperang dengan Ukraina dengan menyetujui pertukaran tahanan. Namun ia mengatakan risiko paling mendesak bagi negaranya adalah kekacauan di dalam, dari serangan dunia maya hingga krisis ekonomi.
Langkah AS dan Inggris untuk menarik diplomatnya adalah kesalahan dan berlebihan, katanya, “Kami bukan Titanic. Ukraina bergerak maju.”
Dia menegaskan bahwa NATO merupakan satu-satunya penjamin keamanan utama yang dimiliki Ukraina dalam perselisihannya dengan Rusia, memperingatkan bahwa anggota timur aliansi militer itu mungkin juga terkena taktik bermusuhan oleh Moskow.
“Ini adalah tantangan yang sangat serius bagi NATO. Beberapa negara Eropa berpikir: jangan ambil risiko, jangan bawa Ukraina masuk. Tapi, jika perang besar-besaran dimulai, itu juga akan terjadi di perbatasan beberapa negara NATO.”
“Jika ada perang besar, maka hal itu tidak hanya melawan Ukraina, tidak hanya di wilayah negara kita,” pungkasnya.