TIKTAK.ID – Pejabat tinggi dalam kampanye Presiden Donald Trump, Kimberly Guilfoyle dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Pejabat penggalangan dana utama dalam kampanye pemilihan ulang presiden untuk Trump, Kimberly dinyatakan positif setelah dites.
Kimberly, mantan tokoh televisi Fox News yang berkencan dengan Donald Trump Jr, telah melakukan perjalanan ke South Dakota untuk mengkuti pidato Trump pada Fourth of July dan perayaan kembang api di Mount Rushmore pada Jumat lalu.
Tes tersebut dilakukan sebagai bagian penyaringan wajib terhadap mereka yang melakukan kontak dekat dengan Trump.
Sebuah sumber mengatakan kepada New York Times bahwa pada perjalanan ke South Dakota, dia tidak terbang menggunakan Air Force One bersama Presiden, tulis Al Jazeera.
Setelah mendapati hasil tesnya positif dia segera diisolasi. Kimberly, 51, adalah orang ketiga yang dekat dengan Presiden Amerika Serikat dan dinyatakan positif Covid-19. Kedua orang lainnya adalah pelayan pribadi Trump dan Sekretaris Pers Wakil Presiden Amerika.
Kepala Staf Komite Keuangan kampanye Trump, Sergio Gor dalam sebuah pernyataannya kepada media mengatakan, “Dia (Kimberly) baik-baik saja, dan akan dilakukan tes ulang lagi untuk memastikan diagnosisnya benar, sebab dia tanpa gejala.”
“Sebagai tindakan pencegahan (dia) akan membatalkan semua acara yang akan datang. Donald Trump Jr juga menjalani tes dan hasilnya negatif, namun sebagai tindakan pencegahan dia juga mengisolasi diri dan membatalkan semua acara publiknya.”
Dalam sebuah tweetnya pada Sabtu (4/7/20), Kimberly menulis: “Terima kasih atas semua harapan dan doa yang baik! Saya merasa bersyukur kepada Tuhan dan menantikan pemulihan yang cepat sehingga saya dapat kembali bekerja untuk kembali memilih [Trump]”.
Di Amerika Serikat, pandemi Corona ini telah merenggut hampir 130.000 nyawa di tengah 2,8 juta kasus positif di negara itu.
Sebuah peningkatan baru-baru ini terjadi, terutama di wilayah selatan dan barat negara itu, tempat banyak negara dengan cepat memulai kembali aktivitas setelah dibuka masa karantina, “menempatkan seluruh negara dalam bahaya,” kata pakar penyakit menular ternama Anthony Fauci.
Para kritikus menuduh Trump lambat menanggapi wabah ini sejak awal, dan beberapa mengatakan Trump terlalu fokus memulai kembali ekonomi dan tidak cukup menghentikan penyebaran virus.
Sementara Trump berpendapat bahwa masker wajah tidak wajib digunakan dan dia telah menolak untuk mengenakannya selama kemunculannya di muka umum. Namun, dalam sebuah wawancara pada Kamis lalu, dengan nada yang berubah-ubah, Trump mengatakan kepada Fox Business bahwa dia “meminta semua untuk menggunakan masker” dan “Saya pikir masker itu baik”.
Terlepas dari pandemi, pada Jumat kemarin, Trump memfokuskan pidatonya di Mount Rushmore pada apa yang disebutnya “revolusi budaya Sayap-Kiri” sementara dia hampir tidak menyebutkan lonjakan infeksi baru-baru ini di negara itu.