Jokowi Puji Prabowo ‘Presiden Terkuat di Dunia’, Pengamat: Berlebihan

TIKTAK.ID – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memuji Prabowo Subianto sebagai presiden terkuat di dunia. Dia mengeklaim tidak ada presiden di negara mana pun yang punya dukungan sekuat Prabowo. Jokowi bahkan menilai sampai saat ini tidak ada yang berani mengkritik Prabowo.
“Coba cek seluruh presiden yang ada di dunia sekarang, ini tidak ada yang sekuat Bapak Prabowo. Saking kuatnya hingga detik ini saya tidak melihat ada yang berani mengkritik,” ujar Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-17 Gerindra, Sentul, pada Sabtu (15/2/25), seperti dilansir CNN Indonesia.
Jokowi lantas berkaca saat menjabat dulu, kritik terus mengalir. Dia mengatakan situasi ini berbeda saat Prabowo yang menjabat. Dia menganggap kepemimpinan dan determinasi Prabowo selama ini sudah teruji.
Baca juga : Tren #KaburAjaDulu Menggema, Bentuk Kekecewaan Masyarakat RI?
Menurut Jokowi, kuatnya Prabowo ini tak lepas dari dukungan rakyat dan parlemen. Ia menyinggung perolehan suara Prabowo-Gibran Rakabuming Raka di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu yang mencapai 58,6 persen atau lebih dari 96 juta suara.
Jokowi juga menyoroti survei kepuasan publik terhadap masa awal Pemerintahan Prabowo pada 100 hari juga mencapai 80,9 persen, yang terpaut jauh dengan dirinya waktu menjabat, yaitu 62 persen.
“Dukungan dari parlemen juga di atas 80 persen, artinya apa? Dukungan rakyat sangat kuat, dukungan politik dari parlemen sangat kuat, sehingga saya boleh menyampaikan kalau Presiden Prabowo yaitu presiden dengan dukungan terkuat baik dari rakyat maupun DPR,” terang Jokowi.
Baca juga : Ekonom Nilai Efisiensi Prabowo Brutal dan Kontraproduktif
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan menyayangkan pernyataan Jokowi yang menyebut Prabowo sebagai presiden terkuat di dunia. Dia menjelaskan, bila ukuran kekuatan pemimpin hanya berdasarkan tingkat persetujuan (approval rating), maka gelar tersebut lebih pantas diberikan kepada Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
“Jika ada angka di atas 100 persen untuk approval rating, mungkin di situ posisinya. Siapa juga yang berani mengkritik Kim Jong Un?” ucap Iwan.
Iwan menyatakan kekuatan seorang pemimpin tak bisa diukur hanya dari survei atau tingkat persetujuan publik. Dia pun menyebut masih banyak pihak yang berani mengkritik Prabowo secara terbuka, sehingga pernyataan Jokowi terkesan berlebihan.